Persatuan Insinyur Indonesia Dukung Penuh Pembangunan IKN dan Dorong Percepatan Digitalisasi
Salah satu acara penutup dalam rangkaian acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah jamuan makan malam untuk peserta Rapimnas dari Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, yang berlangsung di Hotel Novotel, Balikpapan pada Sabtu (21/1/2023).
Makan malam yang berlangsung meriah dalam suasana hangat penuh keakraban dan kekeluargaan, sekaligus menjadi momen penting dengan diangkatnya Isran Noor sebagai Anggota Dewan Pengarah PII, pasalnya orang nomor satu di Benua Etam tersebut juga merupakan seorang insinyur.
Baca Juga: Lirik Peluang Usaha di IKN Nusantara, 70 Lebih Investor Swasta Sudah Antre Masuk RI
Pengangkatan Isran Noor tersebut dinyatakan secara langsung oleh Ketua Umum PII, Danis Hidayat Sumadilaga dihadapan ratusan peserta Rapimnas.
Ketum Danis mengatakan, dengan pengangkatan Gubernur Isran sebagai Dewan Pengarah PII, akan semakin memperkuat hubungan serta koordinasi, dengan para insinyur yang ada di Kaltim maupun di seluruh Tanah Air. Terlebih insinyur tidak hanya terdiri profesional yang bekerja di sektor swasta, ada juga yang mengabdikan diri sebagai pegawai negeri, akademisi, periset, bahkan menteri, juga rektor dan banyak profesi lainnya.
“Dimohon Pak untuk membantu memberikan arahan kepada kami ke depan, serta membantu kami dalam kontribusi pembangunan di Indonesia, khususnya Kaltim dan juga IKN ini pak,” ujar Danis.
Dia menerangkan, dengan kerja para insinyur dari berbagai bidang baik hayati maupun non-hayati, akan menjadi katalisator peningkatan suatu daerah baik dari sisi infrastruktur, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan.
Selain itu, sesuai dengan arahan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa untuk bersinergi dengan PII, menginventaris pembangunan dan juga penyusunan serta supervisi 40 kota di Indonesia, diharapkan sekian di antaranya ada di Kaltim. Untuk itu PII Wilayah Kaltim akan bersiap penuh, untuk melaksanakan tugas yang telah diamanahkan oleh Menteri Suharso.
“Agar pembangunan kota-kota di Kaltim selaras dengan visi pembangunan IKN yang menjadi identitas bangsa kita ini,” terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN.
Isran Noor yang hadir didampingi oleh pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) merasa senang dengan kehadiran ratusan insinyur yang hadir di Balikpapan. Terlebih memberikan dukungan untuk pembangunan IKN.
Lebih lanjut Isran Noor menjelaskan, pemindahan ibu kota adalah sebuah kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Dikarenakan kondisi Ibu Kota Jakarta, yang lahannya terus mengalami penurunan setiap tahunnya sebanyak 4 sentimeter di atas permukaan laut.
“Maka 100 tahun yang akan datang, dapat dihitung Jakarta akan tenggelam air laut 400 sentimeter. Maka dari itu, pemindahan ibu kota ini adalah untuk masa depan generasi yang akan datang,” kata Isran Noor.
Namun, untuk membangun IKN butuh kerja sama berbagai pihak. Karena pembangunan Ibu Kota Nusantara butuh Rp 466 Triliun, dengan hanya sebesar 20 persen bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sehingga dibutuhkan sumber-sumber pendanaan baik dari BUMN, pihak swasta serta sumber investasi dari luar negeri.
Namun, apabila sumber-sumber pendanaan tersebut tidak dapat dikejar, maka Provinsi Kaltim ujar Isran, menyanggupi untuk pembangunan IKN. Dengan syarat diberikan kekuasaan khusus.
“Karena Kaltim ini kaya dengan sumber daya. Saya yakin banyak pengusaha yang tidak menolak untuk berinvestasi di IKN dan Kaltim jika diberikan kewenangan khusus. Karena untuk membangun ibu kota dibutuhkan kerja cepat dan tepat, seperti seorang insinyur,” jelas Isran yang disambut seluruh peserta makan malam dengan para insinyur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement