Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Umumkan Tesla Kantongi Laba Rp55 T Pada Q4, Elon Musk: Permintaan Jauh Melebihi Produksi

Umumkan Tesla Kantongi Laba Rp55 T Pada Q4, Elon Musk: Permintaan Jauh Melebihi Produksi Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk

Tesla mengatakan dalam surat investornya bahwa mereka akan memproduksi sekitar 1,8 juta kendaraan tahun ini, di depan prediksi tingkat pertumbuhan tahunan 50%. Tetapi bagian perkiraan surat itu tidak memberikan perkiraan pengiriman untuk tahun ini. Sebelumnya Tesla mengatakan pengirimannya akan tumbuh pada tingkat tahunan 50% hampir setiap tahun.

Analis Morgan Stanley Adam Jonas menulis dalam sebuah catatan kepada investor Rabu pagi bahwa permintaan merupakan masalah bagi perusahaan.

“Dalam pandangan kami, pemotongan harga memang merupakan respons terhadap permintaan tambahan yang melambat relatif terhadap pasokan tambahan,” tulisnya.

Tesla juga mengatakan telah meluncurkan perangkat lunak "Full Self-Driving" kepada sekitar 400.000 pengguna, dan mengakui pendapatan USD324 juta (Rp4,8 triliun) dari perangkat lunak Full Self-Driving selama kuartal tersebut. Terlepas dari namanya, "Full Self-Driving" tidak dapat mengemudi sendiri, dan Tesla memperingatkan pengemudi bahwa mereka harus siap untuk campur tangan kapan saja.

Perusahaan mengatakan mengetahui ada pertanyaan tentang ekonomi makro dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

“Dalam waktu dekat kami mempercepat roadmap pengurangan biaya kami dan mendorong menuju tingkat produksi yang lebih tinggi, sambil tetap fokus pada pelaksanaan fase berikutnya dari roadmap kami,” kata surat itu.

Saham Tesla naik sedikit pada hari Rabu, ditutup pada USD144,43. Mereka naik kurang dari 1% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan pendapatan.

Saham perusahaan anjlok 65% tahun lalu di tengah kekhawatiran bahwa Musk terganggu oleh akuisisi Twitter senilai USD44 miliar. Tapi sejauh ini tahun ini mereka naik sekitar 35%.

Pemotongan harga yang dimulai 13 Januari memicu kekhawatiran di Wall Street bahwa permintaan Tesla turun karena persaingan ketat datang dari perusahaan rintisan dan pembuat mobil lama.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: