Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tuntutan Soal Masa Jabatan Lagi, Kades Bakal Dijadikan Peralatannya Jokowi: Publik Sudah Curiga...

Tuntutan Soal Masa Jabatan Lagi, Kades Bakal Dijadikan Peralatannya Jokowi: Publik Sudah Curiga... Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik Rocky Gerung menyorot tajam sejumlah tuntutan yang datang dan disuarakan oleh pejabat dari daerah pedesaan.

Dirinya tak keheranan akan hal tersebut, apalagi terkait tuntutan perangkat desa yang ingin mendapat payung hukum yang jelas terkait status kepegawaian mereka.

Baca Juga: Langsung Incar Jabatan Tinggi, Manuver Kaesang Kian Disoroti: Enaknya Jadi Anak Presiden Jokowi

Menurutnya, hal tersebut cukup wajar karena pekerjaan dari aparat desa yang begitu banyak dengan penghasilan yang tak seberapa.

“Karena kita tahu aparat desa itu terbatas penghasilannya dan meskipun melayani banyak hal mulai dari orang cerai, orang hamil, berkelahi, segala macam itu jelas dia memerlukan proteksi hidup yang memadai itu,” ucapnya dalam kanal YouTube-nya, Rabu, (25/1/2023).

Namun Rocky menyoroti adanya wacana yang ingin menambah masa jabatan dari kepala desa alias kades, keinginan itu menurutnya kemudian dibaca oleh istana sebagai fasilitas untuk mengontrol opini publik. 

Menurutnya, publik harus curiga juga jika tuntutan itu dikabulkan pemerintah. Jangan sampai ada tukar tambah.

Baca Juga: Macam Tepis Ucapan Jokowi, Jasa Anies Urus Sodetan Ciliwung Dikuak Habis: Dia Cabut Kasasi, Proyek Jalan Lagi

“Tapi kalau kemudian ada tukar tambah, Oke kami naikkan, tapi kalian mesti pro tiga periode, kalian mesti pro penundaan. itu yang publik udah curiga tuh,” tutur ahli filsafat ini.

Lanjut kata dia, mobilisasi itu terlihat mendahului partisipasi itu. Dan itu menurutnya sudah diduga akan terjadi di tahun politik ini.

Baca Juga: Anies Full Senyum, Ucapan Jokowi Soal Sodetan Ciliwung Dikoreksi Langsung Sama Heru Budi

Dia memprediksi akan ada lagi demo besar-besaran dari kelompok lain misalnya dari kalangan dosen. Dia mengungkit bagaimana kebulatan tekad pada zaman Soeharto yang didesain secara transparan di akhir periodenya. Dimana para menteri saat itu mesti jadi juru kampanye.

Sementara itu kata dia, diakhir masa pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi) ini membuat Jokowi cemas karena tidak ada orkestrasi dari menteri untuk mendukungnya. 

Baca Juga: Ternyata Ingin Ikuti Jejak Jokowi, Kaesang Langsung Dikuliti: Nikmati, Negara Ini Milik Kalian!

“Karena ketua-ketua partainya udah punya agenda sendiri. Karena itu dikerahkanlah aparat pemerintahan yang basisnya sampai ke desa jadi ini adalah peralatan Jokowi. Gampangnya begitu kalau kita mau sederhanakan asumsinya,” tandas Dosen Universitas Sam Ratulangi ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: