Pantau Cikarang Dry Port, Sri Mulyani: Ini Bisa Tingkatkan Investasi Hingga Rp103 Miliar!
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama para pejabat Eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan kunjungan kerja ke Cikarang Dry Port (CDP) di Kawasan Industri Jakabeka, Cikarang, Bekasi.
Sri Mulyani mengatakan kunjungan ini dilakukan untuk meninjau proses bisnis dan aktivitas tempat penimbunan sementara (TPS) yang merupakan bagian dari program pemerintah, yaitu Customs Advance Trade System dan Indonesian Blue Print Logistics, guna menyederhanakan dan meningkatkan daya saing logistik Indonesia.
Baca Juga: Kepada Bos BRI, Sri Mulyani Titip UMKM agar Kuat dan Kompetitif
"Ini merupakan suatu kunjungan melihat bagaimana kerja Cikarang Dry Port ini berfungsi terutama saat Indonesia sedang bekerja dalam pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani kepada wartawan, di Cikarang Dry Port (CDP), Jumat (27/1/2023).
Ia menyampaikan, Dry Port yang dibangun sejak 2010 ini menjadi satu titik vital arus logistik di Jabodetabek.
Baca Juga: Pandemi Melandai Tapi Belanja APBN 2023 Tetap Rp3.000 Triliun, Sri Mulyani: Bakal ke Sini Larinya...
"Dry Port ini merupakan extension dari Tanjung Priok," ujarnya.
Selama fase pemulihan perekonomian, kata Sri Mulyani, pemerintah pun menyiapkan segala fasilitas penunjang ekspor dan impor yang memadai, baik dari sisi infrastruktur maupun kebijakan, salah satunya melalui Dry Port Cikarang.
"Beragam tindakan dilakukan oleh pengelola Dry Port Cikarang, penerapan electronic seal hingga autogate memastikan seluruh logistik dapat berjalan point-to-point secara aman dan tidak terjadi keluar masuk barang di tengah jalan, secure," jelasnya.
Menurut Sri Mulyani, kawasan berikat yang mendorong proses ekspor dan impor seperti Cikarang Dry Port ini menjadi fokus pemerintah guna mendorong pemulihan perekonomian global.
Baca Juga: Jor-joran Tanggulangi Pandemi, Curhat Sri Mulyani ke Jokowi: Pembiayaannya Setara 2 IKN, Pak!
"Dampaknya? Investasi pun terus meningkat, untuk kawasan berikat sebesar Rp103 miliar, dan pada Kawasan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Rp39,5 miliar, ini adalah wujud kegiatan perekonomian yang terus tumbuh dan pulih menjadi lebih baik," paparnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan, dengan bersinergi bersama Bea Cukai, Cikarang Dry Port ini telah melakukan transformasi perbaikan proses bisnis, yang mencakup penguatan budaya, pengembangan proses bisnis, dan pengembangan sistem.
Baca Juga: Gokil! Sri Mulyani Masuk Deretan 50 Wanita Hebat Asia Versi Forbes 2023
Adapun, sistem yang telah dikembangkan di antaranya autogate system, behandle management system, dan electronic seal yang terintegrasi dengan sistem otomasi Bea Cukai CEISA.
"Saya harap kualitas layanan di Dry Port Cikarang ini akan makin baik, sinergi terus diperkuat sehingga makin banyak pengusaha yang menggunakan fasilitas Dry Port Cikarang ini," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement