Khofifah Indar Parawansa Jadi Kandidat Kuat Cawapres Anies Baswedan, Ini Pertimbangannya!
Khofifah Indar Parawansa jadi salah satu kandidat kuat kuat pendamping Anies Baswedan sebagai Cawapres 2024.
Lalu, apa pertimbangan koalisi yang diperkuat NasDem, PKS dan Partai Demokrat ini mencalonkan Anies-Khofifah?
Pemerhati politik Tony Rosyid mengungkap NasDem dan PKS dari awal ingin memasangkan Anies-Khofifah sebagai Capres-Cawapres. Tertunda karena Demokrat menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Namun setelah AHY sendiri mengumumkan capres dari Demokrat, besar kemungkinan Anies-Khofifah bakal segera dideklarasikan.
"Setelah Demokrat mendukung, Anies-Khofifah siap deklarasi," kata dia melalui pesan elektronik.
Pilihan Perempuan
Tony menganalisa tiga pertimbangan mengapa Koalisi Perubahan mengusung Anies-Khofifah. Pertama, pasar Khofifah di Jawa Timur dan kalangan pemilih perempuan sangat kuat.
"Pertama, Khofifah kuat di Jawa Timur. Mayoritas warga Jawa Timur itu Nahdhiyin. Selain Gubernur, Khofifah adalah mantan ketua Muslimat NU. Pasar Khofifah di kalangan kaum perempuan Nahdhiyin juga sangat kuat," kata Tony dalam pesan elektronik yang diterima Akurat.co.
Majunya Khofifah sebagai Cawapres, kata dia, besar kemungkinan akan mampu meraih lebih dari 50 persen suara warga Jawa Timur. Bahkan bisa saja suara dukungannya lebih besar dari suara yang diperoleh saat Pilgub Jatim, mengingat saat ini Khofifah adalah Gubernur Jatim. Sebagai Gubernur, pestasi, hasil kerja dan jaringan Khofifah tentu makin besar.
"Tidak saja Jatim, menurut dia, dengan mengambil Khofifah sebagai cawapres, warga Nahdhiyin di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Tengah akan merasa memiliki representasinya. Ini juga sekaligus dapat mengurangi suara bakal calon dari PDIP, khususnya di Jawa Tengah," ulas Tony.
Pilihan Kaum Santri
Kedua, Tony Rosyid menambahkan, apatisme sebagian warga Nahdhiyin terhadap isu politik identitas, radikalisme, wahabi, kadrun, dan sejenisnya, akan mereda dengan sendirinya. Selama ini, sebut dia, isu-isu ini cukup berhasil dituduhkan bahkan "difitnahkan" ke Anies, dan disebar secara sengaja dan intens oleh lawan politik di kalangan warga Nahdhiyin.
"Hadirnya Khofifah, mantan ketua muslimat NU, akan menghapus semua tuduhan itu. Dari sini akan banyak yang sadar ternyata semua itu adalah permainan isu dan manuver politik. Kaum santri menyebut itu semua adalah fitnah dan kejahatan politik. Akan banyak santri dan akademisi lugu (tidak paham politik) yang akan tersadarkan,"
Suara Jabar dan Jatim
Ketiga, kata Tony, Jawa Timur merupakan penduduk terpadat kedua setelah Jawa Barat. Ada 30 juta pemilih di Jawa Timur. Anies kuat di Jawa Barat, tapi tidak di Jawa Timur. Dengan memasangkan Anies-Khofifah maka relatif mudah bagi koalisi perubahan memenangkan Jawa Timur dan Jawa Barat.
Membaca data pemilu-pemilu sebelumnya, siapa yang menang Pilpres harus menguasai dua dari tiga wilayah terbesar di Indonesia yaitu Jabar dengan 34 juta pemilih, Jawa Tengah 27 juta pemilih dan Jawa Timur dengan 30 juta pemilih.
"Dengan memasangkan Anies-Khofifah, pasangan ini diprediksi kuat akan memenangkan kontestasi pilpres 2024," demikian kata Tony Rosyid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement