Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Terduga, Produk Samping Kelapa Sawit Ini Ternyata Miliki Potensi Besar Jadi Renewable Energy!

Tak Terduga, Produk Samping Kelapa Sawit Ini Ternyata Miliki Potensi Besar Jadi Renewable Energy! Kredit Foto: Austindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Limbah/biomassa kelapa sawit merupakan salah satu sumber energi berkelanjutan di Indonesia. Salah satu biomassa sawit yang menyimpan potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai alternatif renewable energy adalah cangkang. 

Melansir laman Palm Oil Indonesia pada Senin (30/1), kandungan zat lignoselulosa pada cangkang sawit membuat arang dari cangkang sawit tersebut memiliki kualitas tinggi. Bahkan, pembakaran arang sawit dapat menghasilkan energi panas yang besar mencapai 20,093 kJ/Kg atau 3.457 kKal/kg. Kelebihan lainnya ialah, energi berbasis cangkang sawit ini tidak mengandung sulfur sehingga tidak menghasilkan gas pencemar.

Baca Juga: Peluang Besar Tujuan Ekspor Sawit Indonesia dan Produk Turunannya ke Arab Saudi

Di Pabrik Kelapa Sawit (PKS), energi cangkang sawit sudah dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler. Data PASPI mencatat, besarnya ketersediaan cangkang sawit yang diperkirakan mencapai 2,4 juta ton pada tahun 2022, berpotensi besar untuk dikembangkan sehingga dapat menghemat biaya dan berkontribusi dalam penurunan emisi GRK.

Secara ekonomi, akademisi Universitas Malikussaleh Wahyu Isnanda Nasution, dalam laman Palm Oil Indonesia mengatakan bahwa harga arang cangkang sawit relatif kompetitif dibandingkan batu bara. Disampaikan Wahyu, perbandingan harga ekonomi arang cangkang sawit sekitar Rp885/kWh, yang relatif lebih murah dibandingkan harga batu bara yang sebesar Rp1.500/kWh. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan cangkang sawit sebagai energi PLTU, dapat menghemat sekitar 41 persen biaya produksi listrik PLN.

Tidak hanya itu, dari sisi kontribusi terhadap penurunan emisi karbon, penelitian empiris yang dirangkum laporan PASPI mengungkapkan bahwa penggunaan cangkang sawit pada PLTU mampu menurunkan nilai emisi karbon dengan selisih 9,29 persen dibandingkan penggunaan batu bara. Penurunan pencemaran/polusi udara yang disebabkan penggantian penggunaan batu bara menjadi cangkang sawit sebagai energi PLTU, catat penelitian tersebut juga berimplikasi pada penghematan anggaran pemerintah untuk biaya perawatan kesehatan sebesar Rp474 miliar.

Baca Juga: Walau Antitesa, Anies Baswedan Bisa Saja Dapatkan Restunya Jokowi: Dulu Satu Perjuangan, Jasanya Sangat Besar!

“Kini cangkang sawit telah menjadi primadona baru dalam ekspor produk sawit Indonesia. Potensi pemanfaatan alternatif renewable energy dari cangkang sawit ini juga sudah semakin diminati oleh pasar global. Jepang sebagai salah satu negara importir cangkang sawit memanfaatkan biomassa tersebut untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik,” catat laman Palm Oil Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: