Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Cashless Society?

Apa Itu Cashless Society? Kredit Foto: Unsplash/Blake Wisz

Pada titik ini uang tunai secara aktif tidak disukai dalam beberapa jenis transaksi yang biasanya dibayar tunai dengan tender fisik. Justru, jumlah uang tunai yang lebih besar dalam beberapa situasi diperlakukan dengan kecurigaan, karena keserbagunaan dan kemudahan penggunaannya dalam pencucian uang dan pembiayaan terorisme.

Selain itu, pembayaran dengan uang tunai dalam jumlah besar telah dilarang secara aktif oleh beberapa pemasok dan pengecer, hingga menciptakan ungkapan perang terhadap uang tunai. Studi Survei Konsumen Pengguna Amerika Serikat tahun 2016 mengklaim bahwa 75% responden lebih memilih kartu kredit atau debit sebagai metode pembayaran mereka, sementara hanya 11% responden yang lebih menyukai uang tunai.

Bahkan, pada tahun 2016, hanya sekitar 2% dari nilai yang ditransaksikan di Swedia adalah dengan uang tunai, dan hanya sekitar 20% dari transaksi ritel yang dilakukan secara tunai. Kurang dari separuh cabang bank di negara ini melakukan transaksi tunai. Perpindahan dari uang tunai dikaitkan dengan bank yang meyakinkan pemberi kerja untuk menggunakan setoran langsung pada 1960-an, bank mengenakan biaya untuk cek mulai tahun 1990-an, bank meluncurkan sistem pembayaran smartphone-ke-telepon Swish yang nyaman pada tahun 2012, dan peluncuran iZettle untuk usaha kecil. pedagang untuk menerima kartu kredit pada tahun 2011.

Kelebihan Pembayaran Cashless

  1. Metode transaksi praktis, mengurangi risiko membawa uang tunai.
  2. Ini membantu mengurangi kasus penggelapan pajak.
  3. Ini mengekang generasi uang hitam dan mengurangi korupsi.
  4. Itu menyimpan catatan semua transaksi yang akan membantu mengurangi transaksi moneter ilegal.
  5. Digitalisasi transaksi serta kemudahan gaya hidup.

Kekurangan Pembayaran Cashless

  1. Risiko pencurian identitas.
  2. Risiko kehilangan informasi.
  3. Risiko tidak aktifnya perangkat elektronik selama bertransaksi.
  4. Kurangnya fasilitas internet yang aman.
  5. Kurang kontrol dalam pengeluaran.
  6. Biaya tambahan dapat dikenakan oleh pedagang.

Meskipun tidak ada masyarakat yang tidak memiliki uang tunai, banyak ekonom percaya bahwa preferensi konsumen, tekanan persaingan pada bisnis, pencarian keuntungan oleh bank, dan kebijakan pemerintah yang dirancang untuk memfasilitasi transaksi tanpa uang tunai akan segera menghasilkan setidaknya beberapa masyarakat tanpa uang tunai.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: