Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelar 7 Bulan Lebih Awal, BRI Rampungkan Buyback Saham Senilai Rp3 Triliun

Kelar 7 Bulan Lebih Awal, BRI Rampungkan Buyback Saham Senilai Rp3 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil merampungkan buyback saham lebih cepat dari perkiraan. Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis perusahaan, diketahui bahwa sebenarnya, bank milik negara itu menjadwalkan pembelian saham kembali secara bertahap selama delapan belas bulan, terhitung dari 1 Maret 2022 sampai 31 Agustus 2023.

Sekretaris Perusahaan, Aestika Oryza Gunarto, menjelaskan bahwa buyback senilai Rp3 triliun itu sudah dituntaskan pada 26 Januari 2023 lalu. Kendati demikian, diyakini tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional atau kondisi keuangan perusahaan akibat aksi korporasi ini.

Baca Juga: Kepada Bos BRI, Sri Mulyani Titip UMKM agar Kuat dan Kompetitif

“BRI telah menyelesaikan proses buyback yang dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih cepat dari perkiraan. BRI sudah melakukan pembelian kembali atas 647.385.900 lembar saham dengan total nilai sebesar Rp 2.99 triliun yang tidak termasuk biaya komisi perantara perdagangan efek dan biaya lainnya,” jelas Aestika dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.

Sebagai informasi tambahan, BRI kembali melakukan buyback karena aksi korporasi tersebut dianggap mampu meningkatkan engagement pekerja. Perlu diketahui bahwa pada bulan Maret 2020, bank pelat merah tersebut pernah melakukan pembelian saham kembali karena kondisi saham yang fluktuatif dan mengalihkan hampir seluruh saham treasury melalui program kepemilikan saham oleh pekerja.

Baca Juga: BTPS Alihkan Saham Hasil Buyback, Siapa Saja Penerimanya?

“Kami bermaksud untuk menyinambungkan aspirasi pekerja dengan meningkatkan kepemilikan saham BRI. Selain pekerja, program kepemilikan saham ini dapat pula diperuntukkan bagi direksi dan dewan komisaris. Adapun bentuk implementasi produk ini adalah pemberian insentif maupun reward sehingga pekerja bisa semakin mengoptimalkan kontribusi dan kinerjanya,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: