Dulu Loyalis Jokowi Garis Keras, Denny Indrayana Akhirnya Pilih Dukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024
Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana yang dikenal sebagai salah satu loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini terang-terangan mengatakan dirinya mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
Sebelumnya, keputusan Denny ini telah disampaikan oleh Menkopolhukam, Mahfud MD. Bukan tanpa alasan Denny akhirnya menjatuhkan pilihan kepada ex Gubernur DKI Jakarta ini.
Menurut dia, Anies adalah sosok dianggap paling mendekati prinsipnya yakni konstitusi dan anti-korupsi.
"Mengenai pilihan saya kepada Anies Baswedan, yang akhirnya disampaikan Prof. Mahfud dalam doorstop kemarin, dapatlah saya jelaskan secara singkat sebagai berikut: Dalam setiap pemilihan presiden, saya memilih capres dengan dua kata kunci: Constitution dan Anti-Corruption," kata Denny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/2/2023).
Ia kemudian memberikan kritiknya kepada Pemerintahan Presiden Jokowi yang sudah didukungnya dari tahun 2014 silam.
Namun seiring berjalannya waktu kebijakan politik hukum Jokowi ternyata banyak yang dalam pandangannya melanggar konstitusi.
"Lebih jauh, di periode kedua ini, KPK dilumpuhkan dengan Presiden Jokowi menyetujui Perubahan UU KPK. Pelemahan KPK itulah yang menurut saya memberi kontribusi langsung pada turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia menurut Transparency International dari 38 ke 34," tuturnya.
Dengan tetap menghormati figur lain, mantan Wamenkumham itu menyampaikan, Anies adalah tokoh yang rekam jejaknya paling mendekati kedua parameter yakni Konstitusi dan Anti-Korupsi.
"Konstitusi dan Anti-Korupsi. Pasti ada saja yang tidak sependapat, namun itulah pandangan dan penilaian saya. Saya mengenal Anies Baswedan sejak lama 20 tahun yang lalu, ketika masih sama-sama sebagai mahasiswa di UGM, Yogyakarta. Saat mana, Anies sudah menunjukkan leadershipnya ketika menjadi Ketua Senat Mahasiswa UGM," ujarnya lagi.
Soal konstitusi, Denny menganggap sosok Anies tidak seperti yang kesankan kekinian yakni merupakan 'Bapak Politik Identitas'. Menurutnya, julukan tersebut keliru.
"Soal Anti-Korupsi, saya bersama-sama dengan Anies Baswedan menjaga dan mempertahankan KPK yang kuat dan independen. Termasuk, ketika sama-sama menjadi anggota Tim Delapan. Tim independen kepresidenan yang dibentuk untuk melawan kriminalisasi dua pimpinan KPK," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement