Kegaduhan di internal Koalisi Perubahan dinilai akan tetap muncul jika belum diputuskan siapa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. Oleh karena itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Zaenal A Budiyono menyarankan Anies segera menentukan cawapresnya.
"Makin lama Anies Baswedan menggantung pasangannya, kegaduhan internal koalisi akan kian membesar," ujar Zainal kepada JPNN.com, dikutip Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Gibran bin Jokowi Jawab Tantangan Pamer Penghargaan bak Anies Baswedan: Saya Tidak...
Pendiri sekaligus direktur eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) ASIA itu menambahkan, sejak awal Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membentuk Koalisi Perubahan sudah sepakat menyerahkan penentuan bakal cawapres tersebut kepada Anies.
Menurut Zainal, sejauh ini sejumlah survei menempatkan tiga nama kuat sebagai calon pendamping Anies. Ketiga nama itu ialah Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, kader PKS yang juga eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan alias Aher, serta Gubernur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa yang tercatat sebagai salah satu deklarator ormas NasDem.
Soal masing-masing partai punya nama untuk bakal cawapres pendamping Anies, kata Zainal, hal itu cukup dibicarakan di internal Koalisi Perubahan tanpa harus memperlihatkan perdebatannya di depan publik. "Bahwa ada usulan nama dari masing-masing partai, hal itu sah-sah saja. Namun, seharusnya lobi-lobi tersebut cukup dilakukan di panggung belakang," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement