Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penonton Konser Dewa-19 Ngeluh Akses JIS Sulit, Gembong PDIP Jujur Soal Stadion Bikinan Anies: Berarti Kelasnya Abal-abal

Penonton Konser Dewa-19 Ngeluh Akses JIS Sulit, Gembong PDIP Jujur Soal Stadion Bikinan Anies: Berarti Kelasnya Abal-abal Gembong Warsono | Kredit Foto: Instagram/Gembong Warsono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi sorotan usai menjadi tempat digelarnya konser Dewa-19. Para penonton dan masyarakat umum mengeluhkan sulitnya akses dari stadion yang dibangun oleh Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut.

Menanggapi ramainya hal ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono ikut menyampaikan masukannya terkait infrastruktur JIS.

Baca Juga: Dosen UI Beberkan Keburukan JIS Hasil Karya Anies: Konser Musik Terbukti Semrawut, Pertandingan Sepak Bola Tak Masuk Selera FIFA

Ia meminta PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) untuk mengevaluasi JIS secara menyeluruh. Pasalnya, kata Gembong, JIS seharusnya memang memiliki fasilitas kelas internasional. 

Terlebih padahal konser Dewa 19 yang diadakan pada Sabtu (4/2/2023) tersebut merupakan kelas nasional dan event yang diselenggarakan dalam kondisi normal atau tidak terjadi masalah kedaruratan, tapi malah terjadi penumpukan. 

"Kalau kelas internasional tentunya aspek seperti itu (fasilitas memadai) harus jadi skala prioritas, artinya itu dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi darurat terus gimana?" kata Gembong kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/2/2023). 

Baca Juga: Fasilitas JIS Banjir Kritikan, Pengganti Anies Siap Perbaiki: Infrastruktur Kami Bagusin

Lebih lanjut, dia menegaskan agar pihak Jakpro menata ulang kawasan JIS. Tepatnya dengan memperhatikan fasilitas-fasilitas pendukung di luar JIS sebagai upaya mengantisipasi terjadinya insiden serupa. Hal itu setidaknya semacam kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

"Konsepnya kan seperti itu (GBK). Kalau bicara konsep JIS gitu, sehingga tidak hanya sebatas stadion tok, tapi banyak fasilitas lain yang bisa dinikmati warga Jakarta. Jadi stadion kelas internasional bukan hanya sebatas fasilitas di dalam, tapi ruang pendukung untuk menunjukkan kelas internasional. Jadi kalau ruang pendukung tidak menunjukkan itu, berarti kelasnya abal-abal. Pendukung jadi faktor penentu," terangnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: