Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren! BPD Satu Ini Bukukan Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Sejarah di 2022

Keren! BPD Satu Ini Bukukan Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Sejarah di 2022 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank DKI menutup tahun 2022 dengan capaian kinerja keuangan yang sangat baik. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit sepanjang 2022 yang tumbuh sebesar 23,53% menjadi Rp48,37 triliun dibandingkan Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menyampaikan bahwa atas pencapaian kinerja impresif tersebut turut mendorong peningkatan laba bersih Bank DKI pada Desember 2022 menjadi Rp939,11 miliar, yang merupakan pencapaian laba tertinggi sepanjang sejarah sejak Perseroan berdiri. Laba tersebut tumbuh 29,11% dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar. Baca Juga: Sepanjang 2022, Penyaluran Kredit Bank DKI Tumbuh 23,53% jadi Rp48,37 Triliun

"Hal ini juga seiring didukung adanya peningkatan total aset sebesar 11,51% menjadi Rp78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto merinci kenaikan laba bersih Bank DKI dicapai melalui peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp4,53 triliun pada Desember 2022, mengalami kenaikan 16,64% (yoy) dari Rp3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya. Selain itu, peningkatan transaksi pada platform digital memainkan peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71% menjadi Rp576,01 miliar pada Desember 2022, dari Rp451,03 miliar pada Desember 2021.

"Kendali yang baik terhadap beban bunga mempengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,92% menjadi Rp2,93 triliun pada Desember 2022, dari Rp2,69 triliun pada Desember 2021," tandasnya.

Selain itu, indikator rasio kinerja keuangan penting Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemprov DKI Jakarta ini juga menunjukkan perbaikan yang konsisten. Rasio Return on Equity (ROE) pada Desember 2022 mencapai 10,10%, lebih tinggi dari sebelumnya 7,96% di Desember 2021.

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terjaga pada 78,19% dan Net Interest Margin (NIM) berada pada level moderat sebesar 4,71%. Hal ini menunjukkan Bank DKI mampu menjaga tingkat efisiensi dan menurunkan Cost of Fund (CoF) yang dimilikinya.

“Bank DKI juga membentuk cadangan kerugian secara konservatif sebagai langkah Perseroan memitigasi tingkat kolektibilitas debitur dan memperkuat fondasi bisnis dalam menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.” pungkas Romy.

Sedangkan untuk kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,82% menjadi Rp65,10 triliun pada Desember 2022 dari Rp57,71 triliun pada Desember 2021. Kinerja yang prudent dari manajemen berhasil meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik signifikan menjadi 74,30% dari 67,86% di tahun sebelumnya, dengan NPL Gross di 1,75% dan NPL Net 0,27%. Baca Juga: Getol Berinovasi dan Transformasi Digital, Bank DKI Raih Indonesia Best BUMD Awards 2023

Kinerja Unit Usaha Syariah Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik pada tahun 2022. Penyaluran pembiayaan syariah sampai dengan Desember 2022 sebesar Rp7,41 triliun, meningkat 15,81% dari Rp6,39 triliun pada Desember 2021.

"Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan DPK segmen Syariah sebesar Rp6,38 triliun pada Desember 2022, meningkat 11,56% dari Rp5,72 triliun di Desember 2021," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: