Elon Musk Sebut Baterai Lithium Pengganti Minyak Dunia, Analis: Menukar Satu Masalah ke Masalah Baru
Di saat minyak dan turunannya yang disuling masih menjadi andalan ekonomi energi dunia, namun fakta dengan kenaikan harganya tak bisa dipungkiri. Harga bensin dan solar yang tinggi merupakan pendorong utama tingginya tingkat inflasi saat ini, dan sebagian bertanggung jawab atas dorongan kuat untuk mempromosikan kendaraan listrik (EV).
Namun beralih ke EV tidak mengakhiri ketergantungan kita pada energi. Itu hanya akan membuat kita menukar satu masalah ke masalah yang baru yakni dari ketergantungan pada minyak jadi bergantung pada baterai lithium. Seperti yang dikatakan Elon Musk, "Baterai lithium adalah minyak baru."
Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (9/2/23) Analis Canaccord George Gianarikas tampaknya setuju dengan Musk.
"Kami melihat banyak persamaan antara revolusi komunikasi akhir 1990-an hingga 2000-an dan revolusi sistem energi saat ini. Karena baterai adalah minyak mentah baru, kami melihat perintisan, penemuan, dan eksplorasi teknologi baterai baru sebagai wildcatting modern yang merupakan upaya bernilai tinggi tetapi bukannya tanpa risiko," ujarnya.
Gianarikas tidak meninggalkan kita dengan pandangan makro industri. Ia pun melanjutkan untuk memberikan penelusuran ke tingkat mikro, dan memilih dua stok baterai lithium yang dia lihat sebagai calon pemenang di bidang yang berkembang ini.
Nyatanya, Gianarikas bukan satu-satunya yang menyanyikan pujian saham ini. Menurut platform TipRanks, masing-masing menawarkan peringkat konsensus "Beli Kuat" dari komunitas analis yang lebih luas, dan menawarkan potensi kenaikan yang substansial sekitar 100% atau lebih.
Perusahaan itu adalah Enovix Corporation, produsen yang berfokus pada pembuatan teknologi baterai generasi berikutnya. Karena kebutuhan daya yang tinggi untuk kendaraan listrik, dan tuntutan kendaraan akan daya dan kapasitas pengisian daya, perusahaan membangun teknologi baru untuk memenuhi tantangan tersebut.
Enovix bekerja dengan kombinasi anoda silikon, arsitektur 3D, dan kendala anti-pembengkakan untuk mengembangkan baterai dengan kepadatan energi yang lebih tinggi untuk aplikasi kelas atas dari smartphone dan perangkat komputasi seluler lainnya hingga EV konsumen.
Perusahaan selanjutnya adalah Dragonfly Energy Holdings. Teknologi baterai yang ditingkatkan untuk penyimpanan energi yang lebih cerdas dan lebih efisien. Teknologi penyimpanan Dragonfly didasarkan pada desain sel baterai solid-state yang eksklusif dan telah dipatenkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement