Ngeledek Korban Gempa Turki, Charlie Hebdo Jadi Sasaran Netizen Dunia: Memalukan, Menyedihkan!
The Bosphorus Institute, sebuah wadah pemikir independen yang berbasis di Paris yang bekerja untuk memperkuat persahabatan antara Prancis dan Turkiye, mengecam kartun itu sebagai "memalukan, menyedihkan, dan menyedihkan".
"Kartun ini sangat memalukan," kata Francois Burgat, seorang ilmuwan politik di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, kepada Anadolu Agency.
Charlie Hebdo juga terkenal karena kartunnya yang menghina Nabi Muhammad.
Lebih dari 3.500 orang tewas dan 22.000 lainnya terluka di 10 provinsi Turkiye setelah dua gempa kuat mengguncang Turkiye selatan, menurut angka terbaru, dirilis saat upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut. Sekitar 8.000 orang sejauh ini telah diselamatkan.
Senin (6/2/2023) pagi, gempa berkekuatan 7,7 melanda provinsi Kahramanmaras, kemudian sekitar sembilan jam kemudian, gempa berkekuatan 7,6 juga berpusat di Kahramanmaras mengguncang wilayah tersebut, mempengaruhi beberapa provinsi lainnya.
Gempa juga dirasakan di beberapa negara tetangga di kawasan itu, termasuk Lebanon dan Suriah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement