Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPMI Sentil Jokowi atas Janji Kampanyenya hingga Kapolri Listyo Sigit Soal Kasus PT GNI

PPMI Sentil Jokowi atas Janji Kampanyenya hingga Kapolri Listyo Sigit Soal Kasus PT GNI Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Daeng Wahidin mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat merealisasikan janji kampanyenya, yaitu trilayak. 

Wahidin mengatakan bahwa janji yang diungkapkan pada Pemilihan Presiden 2019 yang menjanjikan hidup layak, upah layak, dan kerja layak harus segera direalisasikan. 

"Saya ingatkan kepada Pak Jokowi untuk ciptakan upah layak, hidup layak, kerja layak karena mustahil itu bisa diciptakan kalau keadilan tidak bisa ditegakkan," ujar Wahidin dikutip dari akun YouTube LBH DPP PPMI, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga: Ahli Bahasa dalam Sidang Ijazah Palsu Presiden Jokowi Dianggap ‘Ngawur’, Ahmad Khozinudin: Masa Bilang Diperiksa 2 Tahun Lalu?

Wahidin menilai bahwa yang terjadi saat ini adalah perbudakan modern, di mana buruh yang berserikat ataupun berorganisasi dan menjalankan tugas fungsinya sebagai pengurus malah mendapatkan intimidasi.

"Berupa kriminalisasi yang tentu saja nyambung juga dengan Pak Kapolri, yaitu program presisinya, di mana mana mungkin bisa presisi kalau orang lemah bapak kriminalisasi, sementara koruptor, pemilik perusahaan, pemain mafia tambang Anda biarkan semua," ujarnya. 

Lanjutnya, berkaca dengan kasus yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) merupakan salah satu hal yang cukup memprihatinkan. 

Ia menduga ada setoran yang diberikan oleh perusahaan ke Kepolisian sehingga membuat aparat penegak hukum tersebut mengkambinghitamkan pekerja lokal atas insiden yang terjadi. 

"Saya duga ini ada setoran ke Mabes Polri sehingga pihak dari Kapolri hanya mengkambinghitamkan pekerja lokal yang ada di sana sementara mengabaikan tenaga kerja asing yang ada di sana yang jelas-jelas menbawa senjata tajam dan menyerang kepada tenaga kerja lokal yang sedang melakukan menuntut haknya dengan melakukan aksi unjuk rasa," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: