Mohon Doanya, Lebih dari 20.000 Orang Kehilangan Nyawa dan 80.000 Luka-luka karena Gempa
Lebih dari 20.000 orang telah kehilangan nyawa dan hampir 80.000 orang terluka akibat serangkaian gempa dahsyat yang melanda Turkiye selatan dan Suriah utara mulai Senin, menurut angka resmi terbaru.
Sementara itu, seperti dilansir RT, puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal di musim dingin yang dingin.
Baca Juga: Unik Banget, Aksi Pria Azerbaijan dengan Mobil Tuanya Berbendera Turkiye Viral di Media Sosial
Pada Kamis (9/2/2023) malam, Kementerian Kesehatan Turki memperbarui jumlah korban tewas menjadi 17.406, dengan 71.866 orang dengan cedera yang didokumentasikan akibat gempa.
Otoritas Suriah menyebutkan jumlah korban tewas 1.347, sementara pemberontak yang didukung Barat mengklaim hampir 1.800 lebih di wilayah yang mereka kuasai.
Gempa berkekuatan 7,7 melanda Provinsi Kahramanmaras Turkiye pada dini Senin (6/2/2023). Dua gempa susulan terkuat di Provinsi Gaziantep masing-masing berkekuatan 6,4 dan 6,5.
Para penyintas berjuang dengan kurangnya tempat berlindung di suhu musim dingin yang pahit, dan beberapa dilaporkan meminta pemerintah Turki untuk mengevakuasi mereka ke tempat lain.
“Apalagi dalam cuaca sedingin ini, tidak mungkin tinggal di sini,” kata Ahmet Tokgoz, warga Antakya di provinsi Hatay, kepada Associated Press.
“Orang-orang melakukan pemanasan di sekitar api unggun, tetapi api unggun hanya bisa menghangatkanmu begitu banyak," ujar Tokgoz.
“Jika orang tidak mati karena terjebak di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena kedinginan,” tambah Tokgoz.
Mengunjungi Hatay pada Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tidak ada yang siap menghadapi bencana sebesar ini, tetapi bahwa Ankara “tidak akan meninggalkan warga negara kita tanpa perawatan.”
Lebih dari 110.000 penyelamat bekerja di Turkiye, didukung oleh lebih dari 5.500 kendaraan, termasuk buldoser, derek, ekskavator, dan traktor. Di antara mereka adalah kru Kementerian Darurat Rusia, yang juga ditempatkan di Suriah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement