Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengadaan Barang/Jasa Hulu Migas 2022 Capai US$6,08 Miliar, Kandungan Lokal 64,7 Persen

Pengadaan Barang/Jasa Hulu Migas 2022 Capai US$6,08 Miliar, Kandungan Lokal 64,7 Persen Kredit Foto: SKK Migas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong penggunaan produk dalam negeri kegiatan usaha minyak dan gas bumi. 

Tahun ini, SKK Migas akan fokus mengembangkan dan mengintegrasikan kemampuan para produsen lokal, sehingga menghasilkan produk baru yang  mampu menjawab kebutuhan industri hulu migas nasional.

Demikian dikemukakan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko saat membuka Lokakarya Strategi Rantai Suplai Hulu Migas dan Pemaparan Program Kapasitas Nasional 2023, di Jakarta. Lokakarya tersebut diikuti sekitar 118 perwakilan perusahaan, termasuk penyedia barang/jasa serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Baca Juga: Naik 26%, SKK Migas Pasang Target Investasi 15,5 Miliar Dolar AS Tahun Ini

Rudi menjelaskan, sepanjang tahun 2022, nilai pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional mencapai US$6,08 miliar atau sekitar Rp91 triliun. Dari nilai tersebut, persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) komitmen mencapai 64,75 persen (cost basis), atau 7 persen lebih di atas target komitmen TKDN 2022 yang sebesar 57 persen.

“Dibandingkan tahun 2021, nilai pengadaan barang dan jasa hulu migas naik lebih dari US$2 miliar atau Rp30 triliun. Penggunaan TKDN-nya juga tumbuh 6 persen, dari 58,95 persen menjadi 64,75 persen. Ini menunjukkan kemampuan pabrikan lokal dalam memenuhi kebutuhan indsutri hulu migas terus bertumbuh,” ujar Rudi Satwiko, Sabtu (11/2/2023), dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, sejak tahun 2021 SKK Migas mengimplementasikan Program  Peningkatan Kapasitas Nasional melalui pembinaan kapasitas daerah di lima wilayah operasi, pengembangan kapasitas nasional, dan pembinaan pabrikan dalam negeri untuk memasuki pasar internasional. 

“Kami menjalankan Program Penilaian Bersama yang diikuti 29 pabrikan lokal pada tahun 2021, dan 47 pabrikan di tahun 2022. SKK Migas bahkan sudah menerbitkan Buku Kemampuan Nasional 2021,” paparnya.

Prinsipnya, kata Erwin, SKK Migas akan terus mendorong terciptanya produk tiga aspek keunggulan untuk mendukung kebutuhan kegiatan operasi migas, yaitu quality (kualitas), price (harga) dan delivery atau waktu penyerahan. Semua ini dilakukan dalam rangka memenuhi target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: