Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jemaat Gereja Ortodoks: Kami Bersama Semua Orang Turki yang Menderita

Jemaat Gereja Ortodoks: Kami Bersama Semua Orang Turki yang Menderita Kredit Foto: Reuters/Sertac Kayar
Warta Ekonomi, Ankara -

Elsa Demyanidu, seorang Yunani kelahiran Istanbul, Turki, berkata "sulit untuk menggambarkan rasa sakit ini dan sulit untuk menggambarkan perasaan kita."

"Kami bersama semua orang yang menderita dan patriarkat baik di Yunani dan di sini berusaha membantu baik secara finansial maupun moral. Setiap orang harus melakukan yang terbaik," katanya, dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga: Memprihatinkan, Segini Hitung-hitungan Kerugian dalam Dolar yang Diterima Turki

“Pertemuan hari ini sangat penting,” kata Irene Hadjipateras, jemaah lainnya, seraya menambahkan bahwa dia berharap setiap gereja mengadakan penggalangan dana.

"Orang-orang termiskinlah yang merogoh kocek lebih dalam, yang sangat mengungkapkan betapa pentingnya dukungan yang mereka rasakan diperlukan di seluruh dunia, dan mereka memberi contoh bagaimana seharusnya," katanya.

Hadjipateras mengatakan dia merasa "hancur" saat melihat rekaman yang berasal dari Turki, menggambarkannya sebagai "tragedi total".

"Meski selalu berselisih satu sama lain, bagaimanapun juga kita terikat sangat erat melalui sejarah, dan dalam tragedi seperti ini, kita akan selalu berdiri bersama. Saya pikir itu saling menguntungkan," tambahnya.

Turki, Yunani seharusnya tidak menunggu gempa lagi untuk memperbaiki pagar

Turki dan Yunani seharusnya tidak menunggu gempa lagi untuk memperbaiki hubungan, kata menteri luar negeri Turki, Minggu.

Berbicara kepada wartawan dengan timpalannya dari Yunani Nikos Dendias di provinsi Hatay yang dilanda gempa di Turki selatan, Mevlut Cavusoglu memuji dukungan Yunani setelah gempa bumi dahsyat itu.

“Fakta bahwa Nikos Dendias ada di sini bersama kami hari ini menunjukkan solidaritas rakyat Yunani dengan Turki dan bangsa Turki. Hubungan bertetangga yang baik terlihat selama masa-masa sulit seperti itu,” kata Cavusoglu.

Baca Juga: Utusan Uni Eropa buat Turki: Gempa Dahsyat Adalah Bencana Manusia yang Sangat Besar

Dia mengenang gempa Marmara 1999 di Turki, mengatakan Yunani juga menghadapi gempa saat itu, hanya sebulan setelah Turki.

"Saat itu, pertama Yunani bergegas membantu kami, kemudian Turki bergegas membantu Yunani," kata Cavusoglu mengutip berita dari majalah Time seperempat abad yang lalu.

Pada 6 Februari, gempa bumi melanda Turki selatan, berpusat di Kahramanmaras dan mengguncang sembilan provinsi lainnya, Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Gempa berkekuatan 7,6 dan 7,7 juga melanda beberapa negara dan menyebabkan kerusakan di Suriah utara.

Lebih dari 31.600 orang tewas di Turki, menurut angka resmi terbaru, sementara jumlah korban tewas mencapai 3.600 di Suriah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: