Kembali Sikut-sikutin Anies Baswedan, Fahri Hamzah Disorot Tajam: Mau Balas Budi, Lupa Harga Diri
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menjadi bulan-bulanan masyarakat setelah memberikan kritikan tajam terkait dengan perjanjian utang milik Anies Baswedan.
Politikus tersebut mendapatkan sentilan tajam karena secara tiba-tiba mengatakan bahwa mantan menteri pendidikan tersebut malah bersinggungan dengan permufakatan jahat.
Menurutnya, sebagai politikus, hal tersebut tak boleh dilakukan karena bisa menimbulkan tindak kejahatan seperti korupsi.
"Ya memang perjanjian semacam itu tidak boleh ada. Dan kita harus komit supaya perjanjian hutang piutang antara politisi di belakang layar itu harus ditiadakan, karena itu bisa disebut sebagai permufakatan jahat," kata Fahri, Selasa (14/2/2023).
Bahkan gegara hal tersebut, Fahri sampai mengungkit mengapa tak penyelidikan terkait hal itu dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Itu harusnya warning ya, KPK harusnya mengincar itu kalau ada orang bikin perjanjian dengan pengusaha, orang kaya, duit dan sebagainya ditangkap itu harusnya. Tidak boleh ada itu," tuturnya.
Pernyataan inilah yang membuat masyarakat geram, mereka mengungkit bagaimana semua yang terlibat dalam perjanjian dana kampanye tersebut tak ingin lagi mempersoalkannya.
"Masalah utang piutang kok KPK disuruh turun tangan. Kalo mau 'balas jasa' jgn gini-gini amat bro @Fahrihamzah …, jaga juga itu harga diri," tulis akun @baharirwan2.
Cuitan itu pun mendapat tanggapan warganet lainnya. "@Fahrihamzah hutang yg bengkak 5000 T kok tdk dibahas bro, segitunya mau exist partai baru hrs rendahkan harga diri, tdk paham urusan intetnal org sampe ikut campur ya, mrk aja dah ksh warning stop pembahasan krn ternyata mencoreng dan percik muka sendiri," jawab warganet.
"Kamu nggak faham Fahri Hamzah. Tunjukan undang2 mana yang disalahi Anies. Jangan asal mangap aja.. Tambah populer tuh anies," komentar netizen lainnya.
"@Fahrihamzah … @partaigeloraid bisa ikut 2024 ya kan…? lebih baik baguskan program partai untuk rakyat, bangsa dan negara indonesia.. daripada sibuk menguji kandidat lain..," saran lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement