Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perhatian, Ukraina Sulit Bermanuver di Udara, Rusia Bisa Ambil Peluang Ini

Perhatian, Ukraina Sulit Bermanuver di Udara, Rusia Bisa Ambil Peluang Ini Warga Ukraina mengendarai kendaraan lapis baja, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di wilayah Donesk, Ukraina, 3 Oktober 2022. | Kredit Foto: Reuters/Zohra Bensemra
Warta Ekonomi, Brussels -

Setelah dua hari diplomasi dan negosiasi, pertemuan NATO bubar dengan banyak ide, tetapi tidak ada kesepakatan untuk mengirim jet tempur ke Ukraina.

Terlepas dari senyuman yang dilemparkan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, namun ia tetap tidak mendapat persetujuan NATO mendapatkan bantuan Jet Tempur ke Kiev.

Baca Juga: Berucap Alhamdulillah, Menhan Turki Ikut Bahagia Bisa Terima Bantuan NATO

Dikutip laman Skynews, NATO sepakat fokus pengiriman senjata dan amunisi, serta pelatihan senjata tetap mendapat persetujuan. Alasan negara negara utama NATO, adalah Rusia memulai serangan yang akan difokuskan untuk menciptakan perang darat yang panjang dan melelahkan.

Keuntungan Rusia adalah memiliki banyak personil, kesediaan militer untuk terjun di Medan apapun, dan persediaan amunisi yang besar. Ini bukan jenis perang yang telah diramalkan, atau akan dipilih oleh sebagian besar negara anggota NATO.

Garis depan konflik ini sekarang dilapisi dengan parit yang hampir sama seperti dalam Perang Dunia Pertama. Tetapi NATO, anggotanya, dan sekutunya yang lebih luas semuanya harus beradaptasi dengan kenyataan itu.

Kini aliansi NATO telah setuju untuk meningkatkan produksi amunisi yang dibutuhkan Ukraina, meskipun kemungkinan besar Ukraina akan menghabiskan pasokan amunisi ini lebih cepat daripada yang dapat dibuat negara negara NATO saat ini.

Dan dipastikan tidak ada negara NATO yang mau mengirim semua amunisinya ke Ukraina, kemudian meninggalkan pasokan amunisi yang kosong untuk negaranya sendiri. Hal itu seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

"Bahkan saat kita buru-buru mendukung Ukraina, dan membangun kapasitas industri kita, kita tetap harus mengisi kembali persediaan kita sendiri," kata Austin.

Semua bantuan ini juga dipastikan tidak akan terjadi dalam semalam. Di samping itu tentu saja senjata berat, termasuk tank, yang telah dijanjikan oleh berbagai negara, termasuk Inggris. Untuk mengoperasikannya, tentara Ukraina akan membutuhkan pelatihan tentang penggunaan dan pemeliharaan mereka, dan suku cadang juga harus dikirimkan.

Semua ini tidak akan terjadi dalam semalam. Untuk satu hal, NATO perlu bekerja tentang cara mengirimkan semua sumber daya itu ke tempat yang tepat, karena mengirimkan peralatan senilai tentara ke zona perang bukanlah pekerjaan mudah. Bukan hanya itu saja, pengiran juga bukan masalah murah.

Negara-negara NATO telah mengeluarkan jutaan dolar AS untuk biaya mempertahankan posisi kemenangan Ukraina. Biaya yang sudah cukup besar hingga miliaran dolar AS dan pound Inggris, telah ditanggung oleh Inggris dan Amerika Serikat.

Amerika kini ingin memulai percakapan yang lebih adil, tentang bagaimana anggota NATO lainnya juga dapat membelanjakan uang lebih banyak kepada Ukraina. Dan ini bukan untuk pertama kalinya, Amerika ingin memulai pembicaraan tentang bagaimana anggota NATO lainnya dapat membelanjakan lebih banyak anggaran mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: