Sayangkan Pernyataan Jokowi Soal Impor Beras, Pengamat: Itu Akibat Salah Urus
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mendapat kritikan karena pernyataannya perihal impor beras beberapa waktu lalu. Kali ini, kritikan tersebut datang dari pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto.
Menurut Gigin, Indonesia terpaksa melakukan impor beras meskipun terkenal dengan titik lumbung padi lantaran pertaniannya yang tidak diurus dengan baik.
"Ini akibat pertanian salah urus, sehingga gagal meningkatkan produksi," ujar Gigin, dikutip dari unggahan Twitter-nya, @giginpraginanto, belum lama ini.
Baca Juga: Tatok Sugiarto Pertanyakan Keberhasilan Jokowi sebagai Presiden karena Masalah Impor Beras
Gigin berpendapat, meski pemerintah telah menghamburkan banyak uang rakyat untuk proyek tepuk tangan seperti food estate, produksi beras tetap tidak maksimal. Sebagai informasi tambahan, food estate merupakan sebuah program jangka panjang pemerintahan Indonesia yang berguna untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan Indonesia tetap harus melakukan impor beras. Kabarnya, hal itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan beras nasional yang disebutnya tidak bisa dipenuhi seluruhnya oleh Bulog.
Hal itu dikatakan Jokowi saat mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023) kemarin.
"Secara nasional kita butuh, karena stoknya dari Bulog tipis. Stoknya minimal 1,2 juta ton, kemarin pada level 600 [ribu] ton, jadi mau tidak mau harus [impor]," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, beras impor itu juga akan disalurkan ke provinsi yang menjadi penghasil beras nasional. Jika tidak, dikhawatirkan harga beras akan melambung.
Baca Juga: GP Kritik Pernyataan Jokowi Soal Beras
"Melihat kebutuhan, kalau stoknya di sebuah provinsi kurang ya mau tidak mau ditambah, kalau tidak harga akan naik. Pilih naik atau pilih turun," ucap Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement