Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Ribut Soal Ibu-ibu Pengajian, Gus Miftah: Makanya Kumpul Sama Alim Ulama Biar Jadi Orang Baik

Megawati Ribut Soal Ibu-ibu Pengajian, Gus Miftah: Makanya Kumpul Sama Alim Ulama Biar Jadi Orang Baik Kredit Foto: Instagram Gus Miftah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelumnya, Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, menjadi sorotan kembali setelah pidatonya memicu kontroversi di media sosial (medsos). 

Pidato Megawati itu terucap saat ia menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).

Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Megawati Soekarnoputri Dikasih Mandat Baru oleh Presiden Jokowi: Lah.. Alah, Kok Nyusahkan Saya Toh!

Salah satu pidato Megawati yang kontroversial adalah ketika membahas masalah anak stunting. Dia mengaitkannya dengan aktivitas keagamaan kaum ibu, yang waktunya tersita untuk pengajian sehingga lupa mengurus anak. 

Alhasil, ia sampai berpesan agar kaum ibu bisa membagi waktu, agar waktunya tak habis untuk pengajian dan melupakan asupan gizi anak.

"Saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho, maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho," kata Megawati.

"Ini pengajian iki sampai kapan tho yo? Anake arep dikapake (anaknya mau diapakan), he, iya dong. Boleh bukan ga berarti boleh, saya pernah pengajian kok," kata Megawati.

Perkataan Megawati pun banyak dikaitkan dengan ceramah Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah. 

Gus Miftah mengatakan sudah sepatutnya muslim untuk bergaul dan berkumpul dengan orang-orang yang baik apalagi dalam acara yang sifatnya keagamaan. 

“Allah itu baik dan Allah mencintai orang yang baik sama halnya, apa orang baik itu sukanya ngumpul dengan orang yang baik, orang jelek ngumpul dengan orang yang jelek,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: