Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UKM Ingin Coba Kolaborasi dengan Disney? Simak Lima Tips Penting Berikut Ini!

UKM Ingin Coba Kolaborasi dengan Disney? Simak Lima Tips Penting Berikut Ini! Kredit Foto: Tech Crunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai pelaku usaha, tentunya kita ingin membangun kolaborasi dengan berbagai pihak guna menjangkau pasar yang lebih luas, terutama kolaborasi dengan brand global.

Kini, UKM juga bisa berkolaborasi dengan brand global, misalnya dengan Disney. Salah satu contoh UKM yang belokaborasi dengan Diseny adalah Oriana Homewear, shipper Ninja Xpress yang menjual pakaian rumah.

Kolaborasi itu terwujud melalui program KLOP (Kolaborasi LOkal Punya). Menimbang kesuksesan ini, memberi harapan bagi pelaku UKM lainnya untuk mencari kesempatan berkolaborasi dengan brand global.

Baca Juga: Kantongi Dana Segar, Startup SaaS Ledgerowl Perkuat Dukungan untuk UMKM

Untuk itu, Blenda Azaria dari Oriana Homewear membagikan beberapa tips sukses untuk berkolaborasi dengan Disney. Simak lima tipsnya di bawah ini.

1. Menjadi Top of Mind

Brand yang Top of Mind adalah brand yang selalu muncul di benak pasar ketika membicarakan suatu produk. Menjadi Top of Mind tidak selalu harus dikaitkan dengan pasar kelas atas atau premium. 

Jika kebanyakan pembeli produk kamu adalah konsumen kelas menengah ke bawah, maka produk kamu harus menjadi Top of Mind ketika mereka mencari produk di pasaran itu. 

Menjadi brand yang Top of Mind memang tidak mudah dan membutuhkan waktu. Kamu harus membangun brand awareness, brand visibility hingga menciptakan pengalaman pelanggan yang berkesan. Kini brand-brand besar juga mulai melirik brand lokal untuk diajak berkolaborasi, dan sebelumnya mereka pasti sudah melakukan riset pasar. Nah brand kamu harus masuk dalam ‘radar’ mereka. 

Menurut Blenda, Disney percaya bahwa Oriana adalah brand yang unggul di kelas menengah. 

2. Perhatikan Brand Fit

Ketika ada brand yang mengajak berkolaborasi, perhatikan kesesuaian citra yang melekat pada brand tersebut dengan brand kamu. 

Disney misalnya, adalah brand yang melekat dengan cerita fantasi, tokoh superhero dan putri, kartun, dan anak-anak. Citra ini sesuai dengan Oriana yang juga menjual baju homewear untuk anak-anak dan keluarga. Kesesuain brand ini sangat penting agar kolaborasi tidak mengalihkan atau merusak citra brand yang sudah kamu bangun selama ini. 

3. Siapkan Skema Kontrak yang Jelas

Ketika berkolaborasi, kedua belah pihak harus dapat mengemukakan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do’s and don’ts) dan tanggungjawab masing-masing serta menuangkannya dalam kontrak yang jelas. Hal ini agar kolaborasi berjalan sesuai dengan aturan hukum karena akan melibatkan copyrights. 

Oriana Homewear menjelaskan bahwa Disney juga mengirimkan panduan spesifik pengaplikasian karakter mereka di produk homewear yang akan diluncurkan.

4. Jangan Terburu-Buru dalam Memutuskan Berkolaborasi

Diajak berkolaborasi dengan brand internasional memang rasanya pasti senang sekali. Tapi, kamu jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan dan langsung menyetujui keinginan kolaborasi. Pikirkan keuntungan dan risiko yang akan terjadi jika kamu berkolaborasi dengan brand tersebut. 

Blenda Azaria menginformasikan bahwa mereka sudah didekati oleh pihak Disney sejak 2021. Namun Oriana Homewear sempat ragu karena banyak sekali pertimbangan yang harus dipikirkan termasuk kondisi perekonomian yang saat itu masih dipengaruhi pandemi. Ia juga ragu apakah kolaborasi ini akan sukses. Setelah melalui banyak pertimbangan mereka baru memutuskan untuk berkolaborasi pada 2022 dan baru meluncurkan produk hasil kolaborasi pada tahun ini. 

5. Evaluasi Brand Collaboration

Nah ini adalah komponen penting yang harus kamu lakukan setelah berkolaborasi. Evaluasi dampak finansial dan non finansial kolaborasi kamu dalam jangka waktu yang telah disepakati. Apakah memberikan dampak yang signifikan? Perbaikan atau peningkatan apa yang harus dilakukan? Apakah kolaborasi ini berpotensi untuk dilanjutkan? Siapkan komponen-komponen evaluasi yang terukur agar kamu dapat menentukan performa kolaborasi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: