PKS Gak Sudi Dengerin Hasto yang Sebut Anies Antitesa Jokowi: Lupakan Omongan Hasto PDIP, Cuma Gangguin Kami Saja!
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak ambil pusing mengenai pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut Anies Baswedan merupakan antitesa Presiden Joko Widodo.
"Sudahlah, kami nggak dengarkan Hasto soal antitesa dan sebagainya," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy di venue Rakernas PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2/2023).
Dalam hal ini, Habib Aboe justru merasa PKS menganggap pernyataan Hasto itu hanya angin lalu.
Baca Juga: Jadi Penyumbang Utama Inflasi, Jokowi Minta Daerah Jaga Pasokan dan Harga Beras
"Lupakan Hasto omongannya," ujar Aboe.
Habib Aboe menegaskan PKS akan mendukung Jokowi di sisa masa jabatannya. Hal tersebut sejurus dengan pidato politik Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Rakernas 2023.
"Hal-hal yang bisa kami bantu untuk melanjutkannya," jelas dia.
Lebih lanjut, Aboe berpandangan Hasto hanya usil kepada partai politik yang menyatakan sudah mengusung Anies Baswedan.
"PDIP ini sahabat, kalau itu cuma ngompor-ngomporin kami saja. Hasto senang gangguin kami," tuturnya.
Sebelumnya, Hasto telah menegaskan bahwa partainya tidak akan bergabung dengan koalisi yang mengusung sosok yang disebut sebagai antitesa Jokowi, yaitu Anies Baswedan.
“Karena faktor-faktor antitesa Pak Jokowi, tidak mungkin bergabung. Karena kita lihat dari Jakarta tidak ada kesinambungan, ini Mas Jarot saksinya, mana ada kesinambungan,” ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Kamis (23/2).
Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak akan menghalangi hak partai politik lain untuk memilih siapa yang mereka dukung sebagai calon presiden.
Menurutnya, keputusan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS untuk mengusung Anies sebagai calon presiden adalah hak mereka sebagai partai politik. Namun, Hasto menegaskan bahwa dalam menentukan pemimpin, harus berdasarkan pada kualitasnya, dan latar belakangnya.
“Dalam menentukan pemimpin akan ditentukan oleh bagaimana kualitas pemimpin yang dihasilkan tersebut. Bagaimana track record-nya, bagaimana membangun kesatuan dan persatuan bangsa atau justru malah memecahkan belah bangsa,” ujar Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement