Hasto Sibuk Soroti Anies Baswedan, Habib PKS Nggak Main-main: Dia Senang Ganggu Kita!
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy ogah dipusingkan dengan sebutan Anies Baswedan yang didukung partainya maju sebagai Capres di Pilpres 2024 sebagai antitesa Presiden Jokowi.
Terkait tudingan itu, Habib Aboe membalas telak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dicap sebagai tukang kompor karena mengeluarkan peprnyataan yang dianggap bikin ribut suasana.
Pernyataan itu disampaikan Habib Aboe saat berpidato di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PKS 2023 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2) kemarin. Dia pun meminta agar kader PKS tidak menggubris ucapan Hasto.
"Sudahlah kita nggak dengarkan Hasto soal antitesa dan sebagainya," katanya seperti dikutip dari Suara.com, Minggu (26/2).
"Lupakan Hasto omongannya," katanya.
Habib Aboe menegaskan PKS akan mendukung Jokowi di sisa masa jabatannya. Hal tersebut sejurus dengan pidato politik Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Rakernas 2023.
"Hal-hal yang bisa kita bantu untuk melanjutkannya," jelas dia.
Lebih lanjut, Habib Aboe berpandangan Hasto hanya usil kepada partai politik yang menyatakan sudah mengusung Anies Baswedan.
"PDIP ini sahabat, kalau itu cuma ngompor-ngomporin kita saja. Hasto senang gangguin kita," ucap Habib Aboe.
Sebelumnya, Hasto telah menegaskan bahwa partainya tidak akan bergabung dengan koalisi yang mengusung sosok yang disebut sebagai antitesa Jokowi, yaitu Anies Baswedan.
“Karena faktor-faktor antitesa Pak Jokowi, tidak mungkin bergabung. Karena kita lihat dari Jakarta tidak ada kesinambungan, ini Mas Jarot saksinya, mana ada kesinambungan,” ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP tidak akan menghalangi hak partai politik lain untuk memilih siapa yang mereka dukung sebagai calon presiden.
Menurutnya, keputusan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS untuk mengusung Anies sebagai calon presiden adalah hak mereka sebagai partai politik. Namun, Hasto menegaskan bahwa dalam menentukan pemimpin, harus berdasarkan pada kualitasnya, dan latar belakangnya.
“Dalam menentukan pemimpin akan ditentukan oleh bagaimana kualitas pemimpin yang dihasilkan tersebut, bagaimana track record-nya, bagaimana membangun kesatuan dan persatuan bangsa atau justru malah memecahkan belah bangsa,” lanjut ujar Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement