Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang Dilewati, Alasan Kereta Cepat dari China Dilirik Jokowi: Jakarta-Bandung Hanya Setengah Jam!

Jepang Dilewati, Alasan Kereta Cepat dari China Dilirik Jokowi: Jakarta-Bandung Hanya Setengah Jam! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang dikembangkan oleh Tiongkok disebut-sebut bakal mengalahkan rangkaian kereta cepat buatan Jepang dan Jerman.

Diketahui, pada tahun 2004, Pemerintah Tiongkok membangun Kereta Api Cepat pertamanya untuk menghubungkan dua kota penting yaitu Beijing - Tianjin. Pembangunan tersebut berlangsung selama 4 tahun dimana layanan ini disiapkan untuk menyambut perhelatan Olimpiade Beijing 2008. Jarak sejauh 120 km ditempuh hanya dalam waktu 33 menit. Ada 5 Stasiun yang dilayani yaitu Beijing South Railway, Yizhuang, Yongle, Wuqing, dan Tianjin.

Baca Juga: Ikut-ikutan Mengawal Kasus Mario Dandy, Manuver Menterinya Jokowi Disoroti: Lagi Mencari Panggung...

Kondisi tersebut akan diterapkan pada layanan Kereta Api Cepat Jakarta Bandung yang disiapkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China. KCJB memiliki panjang rute sejauh 142,3 km. Waktu tempuh antara kedua wilayah tersebut nantinya akan berada pada waktu 36-45 menit saja dan melayani 4 stasiun yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

"KCJB akan menggunakan kereta generasi terbaru yakni CR400AF yang merupakan pengembangan dari tipe CRH380A oleh CRRC. CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam dan kecepatan operasional hingga 350 km/jam. Kecepatannya melebihi kecepatan kereta api cepat buatan Jepang yang mencapai 320 km/jam atau Jerman yang mencapai 330 km/jam," Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang merupakan proyek pembangunan Kereta Api Cepat pertama di wilayah Asia Tenggara. Proyek ini juga merupakan proyek penting di mata internasional, karena proyek ini melibatkan dua negara besar yang diwakili oleh BUMN Indonesia dan Tiongkok.

Baca Juga: Tak Berani Dekati Elite Megawati Tanpa Restu Jokowi, Kode-kodean Zulkifli Hasan Disoroti: Jangan-jangan Dia...

“Kehadiran teknologi dan transfer knowledge dari negara dengan pengalaman yang dan perkembangan kereta api cepat di dunia ini sangat berharga bagi kemajuan Indonesia. KCIC bersama seluruh stakeholders akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan kehadiran Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara,” ujar Dwiyana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: