Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Balik 'Dukungan' Jokowi, Prabowo Disinyalir Bakal Kehilangan...

Di Balik 'Dukungan' Jokowi, Prabowo Disinyalir Bakal Kehilangan... Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Angin segar menghampiri Prabowo Subianto yang mana disebut-sebut sejumlah analisis arah dukungan dari Jokowi akan mengarah kepadanya.

Paling tidak beberapa relawan militan seperti Jokowi Mania serta sosok yang kerap disebut buzzer elite pembela Jokowi, Permadi Arya alias Abu Janda sudah terang akan mendukung Prabowo.

Mengenai hal ini, Advokat yang juga merupakan aktivis, Ahmad Khozinudin angkat suara. Menurutnya di balik dukungan kubu Jokowi, Prabowo banyak ditinggal pendukungnya di 2014 dan 2019 karena memilih meninggalkan mereka dan merapat ke istana.

“Hubungan sejumlah tokoh-tokoh yang dulu mendukung Prabowo Subianto merenggang bahkan menjauh,” ujar Khozinudin melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (28/2/23).

Menurut Khozinudin, banyak pendukung Prabowo marah dan sakit hati ketika Prabowo memilih merapat ke Jokowi dibandingkan berjuang kembali bersama mereka.

Karenanya, lanjut Khozinudin, mereka tidak akan memberikan dukungan kepada Prabowo lagi di 2024.

“Saya sendiri di beberapa diskusi, banyak pengakuan tokoh dan kalangan yang merasa kecewa, sakit hati, dan bahkan marah, tentu saja tidak mau lagi memberikan dukungan kepada Prabowo subianto. Apalagi mau ikut mengampanyekan Prabowo sebagai Capres lagi. Sudah banyak yang kapok dukung Prabowo,” jelasnya.

Kecewanya mereka menurut Khozinudin bukan soal kekalahan Prabowo kedua kalinya di Pilpres.

Baca Juga: Dukungan Jokowi Bisa Bikin Prabowo Subianto Girang, Pengamat: Dukungan Presiden Mengakibatkan...

Menurutnya, para pendukung sudah sadaar betul bahwa dalam kontestasi Politik menang kalah adalah hal biasa, mereka kecewa dan marah menurut Khozinudin karena Prabowo memilih merapat ke Jokowi dibandingkan bertahan bersama mereka. 

“Yang bikin kapok itu bukan kekalahan tapi sikap Prabowo setelah kalah. Bagi pendukung dan relawan sudah insaf bahwa dalam pilpres ada dua kemungkinan yakni menang kalah, kalah biasa saja. Tapi yang jadi soal adalah tidak hadirnya Prabowo saat relawan berjuang bersama untuk Prabowo bisa keluar dari kecurangan pemilu, justru di situ Prabowo dianggap tidak membersamai di sejumlah aksi di KPU, Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi saat sidang sengketa Pilpres,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: