Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri, Kontainer-kontainer Berisi Zat Radioaktif Dikirim ke Ukraina, Rusia Endus Rencana Jahat

Ngeri, Kontainer-kontainer Berisi Zat Radioaktif Dikirim ke Ukraina, Rusia Endus Rencana Jahat Kredit Foto: Reuters/Maxim Shemetov
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia pada Rabu (1/3/2023) menuduh Ukraina menyiapkan provokasi nuklir dengan mengklaim bahwa bahan radioaktif telah dikirim ke pelabuhan Odesa dan Chornomorsk di Ukraina.

"Pada 16 Februari, kontainer-kontainer berisi zat radioaktif dan label berbahasa Inggris dikirim dari wilayah salah satu negara Eropa ke pelabuhan Chornomorsk (wilayah Odesa), melewati pemeriksaan bea cukai," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam sebuah pernyataan di situs kementerian, mengutip media Ukraina.

Baca Juga: Lebih dari 10 Juta Pengungsi Ukraina Pergi ke Polandia Sejak Awal Perang

"Pada 19 Februari, kontainer serupa yang berisi zat radioaktif 'Californium-252' ... yang secara aktif digunakan untuk memeriksa integritas reaktor nuklir pembangkit listrik tenaga nuklir, dikirim ke pelabuhan Odesa dengan menggunakan salah satu kapal curah," terangnya 

Menurut Zakharova, sistem pemantauan radioaktif dinonaktifkan pada saat kargo tersebut ditangani.

"Sebagai hasil dari investigasi jurnalistik, diketahui bahwa pemasok zat radioaktif ini adalah perusahaan Amerika Frontier Technology Corp, yang terlibat dalam produksi kontainer untuk isotop radioaktif, terutama sumber radiasi neutron," katanya.

Juru bicara tersebut mengutip para blogger Ukraina yang menyuarakan keprihatinan atas kemungkinan pengiriman komponen untuk modifikasi amunisi dan "bahkan pembuatan bom kotor."

Zakharova mengingat peringatan sebelumnya dari Kementerian Pertahanan Rusia bahwa Ukraina sedang mempersiapkan provokasi nuklir yang bertujuan untuk menuduh Moskow melakukan serangan terhadap benda-benda yang berbahaya bagi radiasi yang dapat menyebabkan kebocoran zat radioaktif dan kontaminasi di daerah tersebut.

Diplomat tersebut mengatakan bahwa informasi mengenai kemungkinan provokasi nuklir tersebut beresonansi di kalangan warga Ukraina dan penduduk negara-negara tetangga di Eropa Timur.

"Tidak bisa tidak, hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa peristiwa semacam itu terjadi di sekitar Transnistria, di mana rezim Kyiv dengan sengaja meningkatkan ketegangan.

"Kita juga tidak boleh lupa bahwa pelabuhan-pelabuhan di Ukraina yang disebutkan di atas terlibat dalam 'kesepakatan biji-bijian'. Pertanyaan yang muncul secara tidak sengaja, apakah pelabuhan-pelabuhan ini dan koridor kemanusiaan secara umum digunakan untuk tujuan lain?" dia mempertanyakan.

Zakharova mencatat bahwa pihak berwenang Ukraina tidak mengomentari informasi tersebut, dan menuduh bahwa ini mungkin berarti bahwa Kyiv "siap untuk menggunakan alasan apa pun untuk meningkatkan konflik untuk menerima bantuan militer dan keuangan dari Barat."

"Dia (Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy) tidak peduli bahwa petualangan seperti itu dapat menyebabkan konsekuensi bencana dan kematian massal," tegasnya.

Zakharova meminta badan-badan internasional yang relevan untuk memperhatikan informasi tentang kemungkinan provokasi dengan bahan nuklir dan memperingatkan Kyiv agar tidak melakukan "tindakan sembrono yang membahayakan nyawa dan kesehatan ribuan warga sipil."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: