Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rachmat Gobel Ungkap Pindah ke IKN adalah Soal Masa Depan Rakyat dan Bangsa Indonesia

Rachmat Gobel Ungkap Pindah ke IKN adalah Soal Masa Depan Rakyat dan Bangsa Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel menyatakan pemindahan ibukota negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bukan sekadar pindah tempat dan lokasi.

Hal itu ia sampai saat melakukan pertemuan (courtesy call) dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang, Nishimura Yasutoshi yang berlangsung di kantor menteri tersebut di Jepang, akhir pekan lalu.

"Pemindahan IKN bukan soal sekadar tempat dan lokasi, tapi ada hal yang lebih strategis buat masa depan rakyat dan bangsa Indonesia," kata Gobel dalam pertemuan itu.

Keduanya membahas berbagai persoalan untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang. Di antaranya membahas tentang IKN dan proving ground. Gobel menyampaikan tentang pentingnya IKN buat Indonesia, khususnya untuk Indonesia timur. 

Baca Juga: Oposisi Auto Kecewa? Anies Baswedan Mengakui Tak Berdaya Hentikan Proyek IKN Kebanggaan Presiden Jokowi: Sudah Jadi UU, Harus...

Adapun Jepang memiliki pengalaman dalam membangun smart city, suatu kota yang menyeimbangkan udara, air, tanah, dan teknologi. Kepada Nishimura, Gobel mengatakan, ada tiga aspek strategis dalam pemindahan IKN ini. Pertama, pemindahan IKN berarti menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih maksimal.

"Jika sebelumnya pusat-pusat pertumbuhan dan gravitasi ekonomi lebih banyak di wilayah barat Indonesia maka dengan pemindahan IKN akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan dan gravitasi ekonomi baru di wilayah timur," katanya. 

Selain itu, katanya, pemindahan IKN ini sekaligus menciptakan pemerataan ekonomi. "Dengan pemindahan IKN ini maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih berkualitas karena terjadi pemerataan ekonomi," sebut Gobel.

Kedua, konsep pembangunan IKN adalah berwawasan lingkungan, hijau, dan zero emisi. Dimana dunia sedang mengalami perubahan iklim yang menyebabakan suhu udara meningkat dan juga munculnya beragam jenis penyakit baru karena mutasi bakteri dan virus. 

"Beberapa kali dunia dilanda wabah yang sangat mematikan dan menguras ekonomi. Perubahan iklim juga berdampak terhadap pola tanam dan produksi pertanian. Karena itu dunia dihadapkan pada ancaman krisis pangan dan naiknya harga pangan. Kita pun menderita karena ini. Karena itu, kita harus membangun model baru dalam penataan lingkungan, tata kota, dan penataan kawasan," ungkap Gobel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: