Sektor UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah, digadang-gadang sebagai penggerak utama roda perekonomian, bahkan tak jarang disebut guru perekonomian. Namun, harus diakui, masih banyak kendala menghadapi sektor UMKM. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, saat ini baru 13 persen jumlah UMKM yang sudah terkoneksi teknologi digital.
Padahal, pemanfaatan teknologi dinilai penting tidak hanya untuk promosi, tetapi juga dalam manajemen UMKM. Juga, masih ada kendala akses pembiayaan yang belum merata sehingga meski produknya bagus, namun tidak bisa melakukan ekspansi akibat kekurangan dukungan pembiayaan.
Biasanya, kesulitan akses ke permodalan ini terjadi karena rumitnya prosedur hingga banyaknya dokumen yang harus dipenuhi di perbankan atau lembaga jasa keuangan. Akibatnya, banyak yang mencari pembiayaan alternatif hingga terjerat rentenir.
Tantangan terakhir adalah rendahnya kualitas dan kapabilitas SDM, banyak pelaku UMKM yang masih sulit melakukan pemasaran, kurang inovatif, sulit mengurus perizinan, serta belum bisa mengelola laporan keuangan.
Edwin Nasution, selaku Direktur 3IDEA, perusahaan yang bergerak dengan fokus bisnis solusi e-commerce & optimalisasi marketplace, menyampaikan, akibat kurangnya pemahaman tentang pasar dan target konsumen menjadikan tingkat penjualan produk UMKM sering tidak maksimal alias target tidak tercapai.
Sementara, jika sebuah perusahaan atau pemilik usaha UMKM tidak memiliki segmen pasar yang spesifik, maka daya saing produk juga bisa saja akan sangat rendah. Apalagi, tingkat persaingan yang dihadapi sangat tinggi.
"Karena itu, perusahaan perlu memanfaatkan berbagai dukungan teknologi agar berbagai target perusahaan dapat terbantu, juga dapat melacak potensi calon konsumen lebih luas," jelas Edwin Nasution, dalam Siaran Pers, Senin (6/3/2023).
Disampaikan Edwin Nasution, saat ini sudah banyak perusahaan yang terbantu dalam bisnisnya dengan pendekatan teknologi, sehingga dari sisi pengelolaan pesanan produk, pengiriman, juga pelaporan keuangan, lebih efektif dan efisien.
Dengan begitu, perusahaan bisa tetap fokus ke inovasi. Sementara hal teknis, terbantu teknologi. "3IDEA Indonesia percaya bahwa masa depan akan sangat dekat dengan digital. Kami bergerak dibidang perdagangan digital, dengan visi dan misi untuk berkembang mendukung ekonomi Indonesia, dan terus tumbuh dengan keuntungan maksimal," kata Edwin Nasution.
Berbagai dukungan terhadap dunia bisnis, kata Edwin Nasution, juga sudah disiapkan. Antara lain 3IDEA COMMERCE, merupakan layanan enabler dari 3IDEA Indonesia yang memberikan solusi e-commerce & optimalisasi marketplace bagi brand yang ingin menjangkau pasar online.
Sejak didirikan, perusahaan ini telah memiliki sejumlah client yang masih berjalan hingga saat ini. 3IDEA selalu berusaha membantu para clientnya untuk mencapai target penjualannya dengan memberikan ide-ide kreatif bagi kemajuan usaha UMKM.
Selain membantu membantu mengelola brand, 3IDEA juga memiliki layanan khusus UMKM untuk memberikan solusi membantu UMKM di Indonesia mendapatkan kesempatan mengembangkan brand di marketplace yaitu 3IDEA STORE.
Menurut Edwin Nasution, 3IDEA STORE telah hadir sejak tahun 2020, dan tersebar mulai dari Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, dan Tiktok Shop. Sejak berdirinya 3IDEA STORE hingga sekarang, perusahaan telah membantu sejumlah perusahaan dan sektor UMKM yang ingin dikembangkan bisnis UMKMnya.
Agar perusahaan dan UMKM semakin mampu bersaing, tentu saja pendekatan promosi yang lebih kekinian, dengan visual menarik, juga informasi yang jelas, akan membantu dalam meningkatkan penjualan.
Karena itu, 3IDEA juga berkomitmen membantu perusahaan dari sisi penyiapan konten kreatif seperti desain grafis, fotografi, videografi.
"Kami juga terbuka untuk bekerjasama dengan pihak lain, termasuk menerima jasa di luar perusahaan, dengan pendekatan customize atau sesuai kebutuhan spesifik," ucap Edwin Nasution.
Seiring penetrasi internet makin merata dan kecenderungan konsumen ingin melakukan transaksi atau mencari informasi dengan aplikasi, 3IDEA juga berkomitmen membantu berbagai perusahaan untuk menyiapkan website serta aplikasi bisnis.
Dengan tersedianya website, maka akan turut membantu dalam hal branding produk dan mempermudah konsumen mendapatkan informasi produk.
"Kami berharap, dukungan teknologi digital yang nantinya akan diberikan ke perusahaan, termasuk UMKM, akan membantu mereka semakin dikenal publik dan turut meningkatkan penjualan. Dengan begitu, ekonomi tetap tumbuh," ujar Edwin Nasution.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement