Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Dianggap Sudah Overdosis Agama, Megawati dan Ucapannya Soal Ibu-ibu Pengajian Hanya ‘Teguran’ Semata

Masyarakat Dianggap Sudah Overdosis Agama, Megawati dan Ucapannya Soal Ibu-ibu Pengajian Hanya ‘Teguran’ Semata Kredit Foto: NU Online
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan Megawati Soekarnoputri soal ibu-ibu pengajian dinilai hanyalah teguran semata. Atau lebih tepatnya sebagai kritik internal dari seorang tokoh perempuan.

Ini disampaikan oleh pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah sekaligus pegiat sosial, Syafiq Hasyim. 

Ia mengatakan banyak orang hanya menerjemahkan penggalan atau sepenggal dari pernyataan Megawati dalam pidatonya terkait ibu-ibu pengajian hingga menghasilkan pengertian yang salah. 

Baca Juga: Asyik Ngobrolin Sosok Megawati, Ngerinya Celetukan Kaesang bin Jokowi: Fix, Bapak Saya Habis Ini Dikeluarin

Selama ini kata dia, memang jarang tokoh politik yang melakukan kritik atas kegiatan keagamaan masyarakat yang tidak seimbang.

“Mereka takut jika mereka melakukan kritik kegiatan keagamaan, mereka dianggap tidak suka atau bahkan memusuhi agama. Para politisi kita khawatir jika mereka melakukan kritik maka mereka akan kehilangan dukungan dari mereka yang dikritiknya,” katanya.

“Mungkin dari sisi elektoral sikap politisi seperti itu bisa dipahami. Namun sebagai politisi jika mereka melihat kegiatan keagamaan yang tidak produktif, tidak seimbang mengarah kepada kebencian kepada pihak lain di luar mereka dan lain sebagainya maka mereka harus bersuara dulu,” ungkapnya.

Syafiq menambahkan keberadaan tokoh Megawati kata dia sangat penting untuk Indonesia karena Indonesia adalah negara bersama.

“Negara ini yang butuh keseimbangan, keseimbangan kehidupan sosial politik dan kehidupan keagamaan,” ungkapnya.

Namun, ia tak memungkiri bahwa pernyataan Megawati cukup pedas mengingat bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam.

“Saya melihat pernyataan Ibu Mega ini memang cukup pedas namun penting buat kita semua kita tahu bahwa kehidupan keagamaan kita bagi sebagian kalangan sudah bisa dilihat pada level overdosis agama,” katanya.

Baca Juga: Kontroversi Ditundanya Perebutan Kursi Jokowi, Loyalis AHY Satu Gerbong dengan Kubu Megawati: Ada Genderuwo...

“Semua hal dianggap dan dikaitkan dengan masalah agama, karena itu kita perlu orang yang mengingatkan masalah ini agar kehidupan kita seimbang,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: