Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Ambisi Mateverse, Mark Zuckerberg Mau Jual Murah Headset VR Meta, Segini Harganya!

Demi Ambisi Mateverse, Mark Zuckerberg Mau Jual Murah Headset VR Meta, Segini Harganya! Kredit Foto: Instagram Mark Zuckerberg
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Meta Mark Zuckerberg memutuskan untuk memangkas harga headset realitas virtualnya dengan harapan membangkitkan permintaan untuk perangkat keras VR-nya. Sebagaimana diketahui, taruhannya yang berani pada metaverse telah berjuang untuk menghasilkan percikan besar.

Meta Quest Pro andalannya akan dijual seharga USD999 (Rp15,2 juta), turun 33% dari harga peluncurannya USD1.499 (Rp22 juta), dan versi Quest 2 256 GB seharga USD429 (Rp6,5 juta) dari USD499 (Rp7,6 juta), hal tersebut disampaikan langsung oleh Zuckerberg dalam siaran di platform media sosialnya Instagram pada hari Jumat kemarin.

Mengutip New York Post di Jakarta, Senin (6/3/23) perusahaan menyebut penjualan Quest 2 yang lebih rendah sebagai alasan di balik penurunan pendapatan kuartal keempat sebesar 17% di unit Reality Labs yang mencakup penawaran terkait VR.

Baca Juga: Buktikan Tahun Efisiensi, Mark Zuckerberg: Dalam Jangka Panjang, Kami Akan Fokus Pada Pengembangan Persona AI

Divisi tersebut telah kehilangan USD13,7 miliar (Rp209 triliun) tahun lalu dan lebih dari USD10 miliar (Rp153 triliun) pada tahun 2021.

Meta menghadapi kritik pedas dari investor karena menggelontorkan uang ke metaverse yang belum menuai keuntungan seperti yang diharapkan.

Akhir tahun lalu, perusahaan meluncurkan Quest Pro, memposisikannya sebagai headset VR tercanggih dengan kemampuan untuk mendorong kasus penggunaan lebih jauh.

Quest Pro adalah VR dengan kamera menghadap ke luar yang menangkap streaming langsung 3D dari lingkungan fisik dan memungkinkan hal baru seperti kemampuan untuk menggantung lukisan virtual di dinding dunia nyata, ditujukan untuk desainer, arsitek, dan profesional kreatif lainnya.

Meta akhir-akhir ini memutuskan berfokus pada penghematan biaya. Perusahaan menyebut 2023 sebagai "Tahun Efisiensi" dan memproyeksikan pemotongan miliaran untuk pengeluarannya tahun ini.

Sementara headset VR telah menambahkan kemampuan yang lebih canggih akhir-akhir ini, pengadopsiannya di luar komunitas game berjalan lambat.

Bulan lalu, Tencent, penerbit video game terbesar di dunia, mengesampingkan rencana untuk menjelajah ke perangkat keras VR, meski sedang dalam pembicaraan untuk mendistribusikan lini produk Meta Quest di China.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: