Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Bali Nomor 2, Bule Rusia Paling Banyak Terbang ke Phuket buat Kabur dari Perang, Ini Loh Alasannya

Ternyata Bali Nomor 2, Bule Rusia Paling Banyak Terbang ke Phuket buat Kabur dari Perang, Ini Loh Alasannya Kredit Foto: Reuters/Athit Perawongmetha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ribuan turis Rusia berbondong-bondong pergi ke sejumlah resor pantai di Asia Tenggara, di tengah meningkatnya invasi Rusia ke Ukraina yang telah berjalan selama satu tahun dan belum ada penyelesaian.

Indonesia dan Thailand menjadi tempat favorit bagi turis Rusia untuk berlibur, karena memiliki resor pantai yang terkenal indah.

Baca Juga: Berani Banget Bentak Polisi di Jalan, Bule Rusia Ngawur Jadi Bulan-bulanan Netizen: Another Bule Moscow Bikin Emosi

Biasanya turis China mendominasi tempat-tempat wisata di Asia Tenggara. Namun karena pandemi Covid-19 dan pembatasan ketat, jumlah kedatangan turis China menurun. Ekspektasi telah terpaku pada pasar Rusia yang cukup besar untuk mengisi kekosongan tersebut.

Dampaknya sudah dirasakan di tempat-tempat yang bergantung pada turis, seperti Bali dan resor pulau Thailand.

Pada 2019, Thailand menerima 1,4 juta pengunjung Rusia, dan pada 2021, Rusia termasuk dalam tiga kelompok turis teratas berdasarkan kewarganegaraan, setelah Amerika Serikat dan Jerman.

Menurut angka Kementerian Pariwisata, pada Januari, Thailand menghitung sekitar 23.760 orang Rusia, dari total 133.903 kedatangan.

Sejak invasi Ukraina, lebih dari 7.000 orang Rusia terjebak di lokasi-lokasi populer seperti Phuket, Koh Samui, Pattaya, dan Krabi.

Ketika awal invasi, penerbangan ke Rusia dibatalkan dan mereka tidak mampu membayar tagihan dengan mata uang rubel yang nilainya terjun bebas. Selain itu, bank-bank Rusia terputus dari sistem keuangan dunia, SWIFT.

"Kami telah meminta hotel untuk menurunkan harga dan memperpanjang masa tinggal mereka," kata Presiden Asosiasi Pariwisata Phuket, Bhummikitti Ruktaengam, dilaporkan The Telegraph, pada Maret 2022 lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: