Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Ekonomi Mandiri, Kemensos Gelorakan Kompor Rakyat: Lebih Ekonomis dan Ramah Lingkungan!

Demi Ekonomi Mandiri, Kemensos Gelorakan Kompor Rakyat: Lebih Ekonomis dan Ramah Lingkungan! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Sosial menggelar pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Usaha Pembuatan Kompor Rakyat bagi 15 warga Desa Seuneubok, Kabupaten Aceh Timur.

Kompor rakyat merupakan kompor grasifikasi biomassa yang berbahan bakar biomassa ramah lingkungan dari alam yang hemat dan dapat diperbaharui seperti buah sawit kering, buah jarak, batok kelapa, nitas sebagai alternatif penggunaan kompor minyak dan tabung gas.

Baca Juga: Longsor di Pulau Serasan Natuna, Kemensos Kirim Bantuan Senilai Rp862 Juta

Pelatihan yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Timur ini merupakan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mengawal warga agar mewujudkan kemandirian ekonomi.

Pelatihan yang berlangsung sejak tanggal 7 Maret hingga 13 Maret 2023 diselenggarakan oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBS-NA) bekolaborasi dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang sebagai UPT milik Kemensos.

"Sesuai arahan Ibu Mensos, pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan pendapatan masyarakat khususnya yang masih berusia produktif," kata Direktur PSKBS-NA Mira Riyati dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).

Pengembangan kompor grasifikasi biomassa cocok dengan potensi alam Aceh. Di negeri Serambi Mekah ini, merupakan lahan subur pohon sawit.

Baca Juga: KIB Ternyata Macam Kubu Anies Baswedan, PPP Mengejutkan: Kami Pastikan, Belum Ada Koalisi Resmi!

Penggunaan kompor rakyat dengan menggunakan sawit ini dipandang lebih hemat dibanding menggunakan gas dan minyak, sehingga pengeluaran rumah tangga dapat ditekan. 

“Dengan ilmu pelatihan dan alat-alat yang diberikan oleh Kementerian Sosial sebagai modal, peserta harus dapat melanjutkan produksi kompor rakyat hingga menjual ke desa-desa. Bahkan nantinya diharapkan Desa Seuneubok ini dapat dikenal menjadi desa produsen kompor rakyat,” lanjutnya.

Selama 7 hari peserta akan mendapatkan materi pelatihan berupa pengenalan alat-alat dan material yang dibutuhkan untuk membuat kompor rakyat. 

Baca Juga: Tak Dikehendaki Jadi Next Jokowi, Kode Penjegalan Anies Baswedan Lewat Sengketa Plumpang: Dia Selalu Dikorbankan...

Kemudian, peserta akan dibekali proses pembuatan kompor rakyat, dimulai dari cutting, drilling hingga bending.

Selanjutnya peserta akan diajak untuk mempraktikkan cara penggunaan kompor beserta bahan bakarnya yaitu sawit kering hingga materi promosi produk.

Dalam kegiatan tersebut, juga ditampilkan langsung demo memasak agar para peserta dapat melihat langsung perbandingan penggunaan kompor rakyat dengan kompor gas yang hasilnya memiliki kualitas yang sama.

"Demo ini juga menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar dalam kompor rakyat jauh lebih ekonomis," kata Mira.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Pasuruan, Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Warga Terdampak

Pembukaan pelatihan pada Selasa (7/3/2023) dihadiri Direktur PSKBS-NA Mira Riyati Kurniasih, Kepala Dinas Sosial Aceh Timur Elfiandi dan tim dari Banyu Lestari Utama Energi sebagai narasumber pelatihan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: