Pakar Komunikasi Alumni Florida University ini Bilang Anies Menelanjangi Dirinya Sendiri Saat Diwawancara TV ABC Australia
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Nasdem, PKS dan Demokrat, Anies Baswedan dinilai telah 'menelanjangi' dirinya sendiri saat ia memamerkan wawancaranya bersama media TV ABC Australia.
Hal itu ditegaskan oleh pakar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando menanggapi konten wawancara tersebut.
Menurut Ade, Anies dalam wawancara tersebut secara langsung telah mengakui kalau ia menggunakan politik identitas untuk memenangkan Pilgub DKI 2017.
"Anies mengaku bahwa penggunaan agama adalah hal biasa dalam kompetisi politik, ini mengonfirmasi di mata Anies cara apapun halal dilakukan untuk mencapai kemenangan dalam politik," kata Ade dalam video Cokro TV.
Ade menilai penegasan Anies bahwa dalam kontestasi politik pembelahan adalah hal yang wajar terjadi, seperti misalnya pemilih akan melihat identitas gendernya, etniknya dan agamanya.
Ini adalah pengakuan Anies secara jelas, tidak seperti selama ini yang berulangkali ia tolak bersama kubunya bahwa Anies bukan pemain politik identitas.
"Kata Anies, gender akan jadi pembelah, begitu juga faktor etnik, agama, ini mencerminkan cara pandang Anies tentang bagaimana politik itu dimenangkan. Dengan bangga ia gunakan dirinya sebagai contoh memimpin 5 tahun di Jakarta. Ia tengah bermain kata-kata, ia sedang mengalihkan perhatian pokok persoalan, yang sebenarnya secara langsung ia mengakui ia gunakan sentimen agama," jelasnya.
"Dia tidak bilang iya atau tidak, tapi dia menegaskan lagi menggunakan sentimen agama adalah wajar untuk menang, yang penting kalau sudah menang tidak gunakan isu agama kembali dalam menentukan kebijakan," jelasnya.
Ade menilai sebenarnya Anies tahu kalau penggunaan sentimen agama adalah berbahaya dalam demokrasi. Pemilih tidak dididik cerdas dalam memilih pemimpinnya berdasarkan kapasitasnya, tapi lebih memilih karena agamanya.
"Itu akan memecah belah bangsa, 2017 contohnya saat itu perseturuan meruncing menjadi kubu Islam vs Tionghoa Kristen, itu akan meruntuhkan bangunan kebangsaan yang sudah dibangun berpuluh-puluh tahun. Dia sudah terlanjur mengoyak-ngoyak rajutan hubungan Muslim-Kristen dan bekasnya terasa untuk waktu yang lama," tegasnya.
"Kalau melihat wawancara itu, menurut saya Anies sudah bersiap-siap menggunakan sentimen agama untuk bertarung menjelang Pilpres nanti, memang kali ini lebih sulit tidak seperti ketika dia melawan Ahok. Sekarang calon pesaingnya juga muslim, tapi kita masih ingat bagaimana kampanye kelompok konservatif pendukung Anies yang menyatakan Anies pemimpin soleh, pasti nanti Anies menunjukkan diri bahwa dia lebih Islam daripada lawannya," pungkasnya.
"Untunglah ada wawancara ABC jadi kita tahu akal bulus Anies dan kubunya," tegas doktor lulusan Florida State University tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement