Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadernya Dipepet Gerindra Buat Jadi Cawapres Prabowo, PDIP Buru-buru Tutup Pintu: Kami Usung Capres Kader Internal

Kadernya Dipepet Gerindra Buat Jadi Cawapres Prabowo, PDIP Buru-buru Tutup Pintu: Kami Usung Capres Kader Internal Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan Partai Gerindra yang ingin menduetkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dengan salah satu anak buah Megawati Soekarnoputri sebagai cawapresnya.

Ia menegaskan kembali jika PDIP akan mengusung kader internal sebagai capres pada Pemilu 2024. Hal ini semakin menutup peluang usaha pendekatan yang dilakukan oleh Gerindra.

Baca Juga: Gerindra Maunya Capresnya Prabowo, PDIP Juga Gak Mau Ngalah

"Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai. Itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto saat ditemui wartawan di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Ketentuan capres yang diusung oleh PDI Perjuangan berasal dari kader sendiri pun telah disampaikan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada HUT Ke-50 PDI Perjuangan.

Hal tersebut, lanjut Hasto, karena partai berlambang banteng bermoncong putih itu telah melakukan kaderisasi secara sistematis serta melakukan penugasan terhadap kader-kader partai, baik di tingkat nasional maupun daerah, dalam perspektif yang ideal.

Baca Juga: Gerindra Sambut Cawapres Prabowo dari PDIP, Hasto Tegas: Bu Mega Bilang Capres dari PDIP!

Dikatakan pula bahwa pembahasan mengenai calon wakil presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi politik yang ada dan kerja sama antarpartai politik.

"Artinya, harus disepakati bersama-sama oleh partai politik yang membangun kerja sama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: