Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Pelemahan Kinerja Ekspor Berlanjut, Februari Turun 4,15%

Tren Pelemahan Kinerja Ekspor Berlanjut, Februari Turun 4,15% Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas dengan m,enggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4/2022). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi surplus neraca perdagangan dalam negeri bakal terkoreksi pada Maret 2022 akibat peningkatan aktivitas impor yang signifikan pada awal tahun ini. | Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tren penurunan ekspor Indonesia terus terjadi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Februari 2023 sebesar US$21,40 miliar. Angka ini turun 4,15% dibandingkan Januari 2023 yang sebesar US$22,31 miliar

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengungkapkan penurunan ini merupakan penurunan lanjutan setelah nilai ekspor pada Januari 2023 juga melorot 6,36% dibanding pada Desember 2023.

“Nilai ekspor kembali melambat secara bulanan di Februari 2023, tetapi tidak sedalam bulan sebelumnya,” Kata Habibullah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/3).

Lebih lanjut dikatakan, ekspor tersebut didorong oleh penurunan ekspor nonmigas dan migas masing sebesar 3% dan 20,26%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekspor Februari 2023 meningkat sebesar 4,51 % secara tahunan.

Baca Juga: Tertekan Harga Komoditas, Tren Penurunan Ekspor Berlanjut

Habibullah menambahkan penurunan permintaan dan harga komoditas di pasar global turut mendorong penurunan ekspor.“Harga beberapa komoditas unggulan mengalami penurunan secara bulanan. Diantaranya batu bara, timah dan gas alam.Untuk komoditas minyak kelapa sawit secara tahunan mengalami penurunan harga tetapi meningkat secara bulanan,”tegasnya.

Selain itu pelemahan ekspor pada Februari lalu tidak terlepas dari menurunnya pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang. “Kecuali Tiongkok dan Jepang pertumbuhan ekonomi mitra dagang seperti Amerika Serikat, Korea Selatan dan India diproyeksikan akan lebih rendah dibandingkan tahun 2022,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: