Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelora IoT Dobrak Ekonomi Indonesia, Potensinya Bisa Mencapai Rp572 Triliun!

Gelora IoT Dobrak Ekonomi Indonesia, Potensinya Bisa Mencapai Rp572 Triliun! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Bandung -

Asosiasi Internet of Thing (IoT) Indonesia (ASIOTI) mencatat, potensi pasar IoT di Indonesia pada 2025 mendatang diprediksi mencapai 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp572,7 triliun dengan 678 perangkat IoT terhubung.

Sedangkan, pada tahun 2022 lalu sudah mencapai 26 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp372 triliun.

Baca Juga: Dukung Program Making Indonesia 4.0, LNK Perkuat Lini Industri Berbasis Digital

Tingginya potensi layanan berbasis teknologi Internet of Things (IoT) tersebut bersumber dari sembilan sektor yakni makanan, minuman, kesehatan, pertanian, perkebunan, tambang, dan perminyakan. Jika dirincikan lagi, layanan IoT terbesar adalah dari sektor aplikasi sebesar 45 persen, platform (33 persen), perangkat (13 persen), dan jaringan (9 persen). 

IoT disadari atau tidak, terus menyeruak dalam kehidupan masyarakat Indonesia serta tinggal menunggu momen untuk jadi layanan massal. 

Misalnya, layanan live tracking, memantau pergerakan kendaraan, terutama pada layanan transportasi daring atau paket kurir, sudah makin jadi kelaziman masyarakat kontemporer.  

Ketua Umum (ASIOTI) Teguh Prasetya dalam webinar Menapaki Masa Depan Komunikasi Data mengatakan potensi pasar IoT yang tinggi  ini seiring dengan minat serta kebutuhan dari masyarakat yang ada.

Tiga hal besar yang menggenjot IoT kian eksis di masyarakat. Yakni karena bias meningkatkan operasional dan efisiensi, meningkatkan kualitas kesehatan dan keamanan, serta meningkatkan produktivitas atau penjualan.  

"Data Indonesia IoT Forum menunjukkan, kemungkinan 400 juta perangkat sensor di Indonesia yang telah terpasang IoT,"katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (16/3/2023)

Hal ini selaras tren dunia dari teknologi yang pertama dilontarkan Kevin Ashton (salah satu pendiri Auto-ID Labs, grup riset identifikasi frekuensi radio dari Massachusetts Institute of Technology) saat presentasi di hadapan Procter & Gamble di tahun 1999. 

Baca Juga: Modalnya Bukan Hasil Ngutang, Kubu AHY Siap Merebut Kursi Jokowi untuk Anies Baswedan

Data IoT-Analytics per Mei 2022 menyebutkan, konektivitas IoT di seluruh dunia sepanjang 2021 tumbuh sebesar 8% menjadi 12,2 miliar pengguna aktif. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: