Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pernah Terkecoh saat Usung Jokowi, Rizal Ramli Yakin Megawati Gak Akan Tergoda 'Bumbu Manis' Survei

Pernah Terkecoh saat Usung Jokowi, Rizal Ramli Yakin Megawati Gak Akan Tergoda 'Bumbu Manis' Survei Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom senior Rizal Ramli menilai jika Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, adalah sosok pemimpin yang selalu belajar dari pengalaman. Karena itu, dia yakin Megawati tak akan tergoda mengusung figur yang kerap ditampilkan hasil survei elektabilitas Capres 2024.

Rizal menjelaskan, Ketum PDIP itu pernah punya pengalaman terkecoh dengan hasil survei saat mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 dan 2019. Saat itu, disebutkan akan ada Jokowi effect yang diyakini akan meningkatkan elektabilitas PDIP secara signifikan.

Baca Juga: Sindir Anies Bergerak Hanya karena Ambisi, Sekjen PDIP: Rakyat yang Akan Menilai, Mereka Tahu!

"Mbak Mega waktu itu sebenarnya masih mau maju Pilpres sampai last minute. Kemudian datanglah sembilan perusahaan polling yang sudah dibayar oligarki," ujar Rizal Ramli dalam acara tiga tahun YouTube Channel Reffly Harun di Resto Al-Jazeerah, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3/2023).

"Yang pertama bilang sama Mega dan Taufiq (almarhum Taufiq Kiemas), 'Mbak Mega, mohon maaf, kalau Mbak Mega yang maju, kalah. Tapi kalau PDIP dukung Jokowi pasti menang jadi presiden. Yang kedua ada bonus Jokowi effect, elektabilitas PDIP akan nambah ke 33 persen'," sambungnya.

Rizal Ramli menambahkan, bujuk rayu tersebut tidak hanya datang dari satu lembaga survei saja. Hingga akhirnya, Megawati pun luluh. "Lama-lama Mbak Mega dan Bang Taufiq mulai goyang dan memberikan tiket capres ke Jokowi setelah mendengarkan presentasi sembilan perusahaan polling tersebut," tuturnya.

Diuraikan Rizal lagi, pada Pilpres 2014, Jokowi betul terpilih sebagai presiden. Namun, elektabilitas PDIP hanya naik dari 16,5 persen ke 18,5 persen. "Artinya hanya naik 2 persen, bukan 16 persen seperti yang digembar-gemborkan lembaga survei. Kagak ada Jokowi effect dan lain-lain," ungkap Menko Ekuin era Presiden Gus Dur itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: