Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendadak Sering Diajak Jokowi Jalan-jalan, Prabowo Bongkar Alasannya: Beliau Mau Didik Saya

Mendadak Sering Diajak Jokowi Jalan-jalan, Prabowo Bongkar Alasannya: Beliau Mau Didik Saya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan kerap tampil bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam beberapa agenda kunjungan kerjanya ke berbagai daerah. Hal ini pun sempat dibahas oleh Prabowo dalam pidatonya.

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyadari jika dirinya kerap diajak ke sana ke mari oleh Jokowi akhir-akhir ini. Prabowo pun mengakui dirinya harus banyak belajar kepada Jokowi.

Baca Juga: Mengaku Bangga Gabung dengan Jokowi, Prabowo Sesumbar Negara Lain Berdecak Kagum: Kok Bisa?

"Karena itu mungkin beliau bawa saya ke mana-mana, mungkin beliau mau didik saya, saya tidak tahu, tapi kira-kira itu," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kalimantan Selatan yang disiarkan YouTube Program TV Tabalong, Jumat (17/3/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menceritakan kalau keputusannya menjalani perintah Jokowi untuk menjadi menteri sempat membuat bingung banyak negara. Bagaimana tidak, Prabowo dan Jokowi merupakan rival pada perhelatan Pilpres 2019.

Kala itu, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno yang kini juga menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung, bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu," ucapnya.

Di Amerika Serikat saja, kata Prabowo, Partai Demokrat dan Republik tidak pernah mau bertatap muka apabila dipertemukan dalam satu ruangan yang sama.

Baca Juga: Prabowo Ngaku Bangga Jadi Anak Buah Jokowi, Kalimat 'Timbul dan Tenggelam Bersama Rakyat' Diungkit: Dia Harus Paham Perasaan Pendukungnya!

Sementara itu, mantan Danjen Kopassus tersebut merasa telah menjadi contoh ketika yang dituju ialah untuk kepentingan rakyat maka istilah rival pun akan sirna.

"Kita memberi contoh sekarang, banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: