Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Bakal Sambut Gembira Kehadiran Xi Jinping di Moskow, Lihat Saja Agendanya

Putin Bakal Sambut Gembira Kehadiran Xi Jinping di Moskow, Lihat Saja Agendanya Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Sergey Bobylev
Warta Ekonomi, London -

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (20/3/2023) akan menyambut pemimpin China Xi Jinping di Moskow, lapor Reuters.

Dalam sebuah artikel untuk sebuah surat kabar China, yang diterbitkan di situs web Kremlin pada Minggu (19/3/2023) malam, Putin mengatakan ia memiliki harapan besar untuk kunjungan teman lamanya Xi, yang dengannya ia menandatangani kemitraan strategis "tanpa batas" tahun lalu.

Baca Juga: Santainya Putin Kunjungi Kota yang Dilanda Konflik Saat Tahu Ada Surat dari Pengadilan Kriminal Internasional

Ia juga menyambut baik kesediaan China untuk menjadi penengah dalam konflik tersebut.

"Kami berterima kasih atas sikap seimbang (China) sehubungan dengan peristiwa yang terjadi di Ukraina, karena telah memahami latar belakang dan penyebab sebenarnya. Kami menyambut baik kesediaan China untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis ini," kata Putin, dikutip Reuters.

Bulan lalu, China menerbitkan sebuah makalah berisi 12 poin yang menyerukan dialog dan penyelesaian di Ukraina, namun hanya berisi pernyataan-pernyataan umum dan tidak ada proposal konkrit tentang bagaimana perang yang telah berlangsung selama setahun ini dapat diakhiri.

Ukraina dengan hati-hati menyambut baik proposal China tersebut, namun mengatakan bahwa penyelesaian apapun akan mengharuskan Rusia untuk menarik diri dari semua wilayah yang telah direbutnya, termasuk semenanjung Krimea yang dicaploknya pada tahun 2014.

Amerika Serikat bereaksi dengan sangat skeptis terhadap keterlibatan China, mengingat penolakannya untuk mengutuk invasi Rusia.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby pada Minggu (19/3/2023) mengatakan kepada Fox News bahwa setiap seruan Putin dan Xi untuk gencatan senjata saat ini tidak dapat diterima karena hal itu hanya akan "mengesahkan penaklukan Rusia hingga saat ini".

"Semua itu hanya akan memberi Putin lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri, melatih kembali, melatih kembali, dan mencoba melakukan serangan baru pada waktu yang dia pilih," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: