Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Raker Kementan dan DPR Ditunda Gegara Kunjungan Kerja, Pimpinan Komisi IV: Saya Tersinggung!

Raker Kementan dan DPR Ditunda Gegara Kunjungan Kerja, Pimpinan Komisi IV: Saya Tersinggung! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Suding, menunda rapat kerja bersama Kementerian Pertanian (Kementan). Penundaan rapat kerja tersebut disinyalir karena ketidakhadiran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan, Suwandi.

"Ini yang amat saya sayangkan. Hadirlah. Saya menghormati mitra saya (Kementan), tapi kalau tidak menghormati saya, saya juga bisa demikian. Jujur saya katakan, saya tersinggung," kata Suding dalam rapat kerja bersama Kementan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Jokowi Tak Ajak Mentan ke Acara Panen Raya di Kebumen, Ada Hubungannya dengan NasDem?

Suding mengaku telah meminta tolong kepada Sekretaris Jenderal Kementan agar Menteri Pertanian dan Dirjen Tanaman Pangan hadir dalam rapat. Dia juga mengaku telah berkomunikasi dengan Suwandi sebelumnya terkait data panen.

"Kemarin saya ketemu Suwandi, saya tanyakan Suwandi, 'Wandi bagaimana data BPS, berdasarkan data BPS'. BPS juga beberapa waktu lalu mengatakannya tidak ada informasi. Tidak ada apa, tidak ada apa. Makanya kami menyayangkan (kealpaan jajaran Menteri Pertanian)," kata dia.

Dia menegaskan saat ini jelas sedang terjadi inflasi. Pasalnya, kata Suding, beras medium saat ini tengah mengalami kenaikan harga.

"Beras medium di mana-mana Rp10.500 dan berasnya langka. Dan setiap, saya jelaskan sekali lagi, setiap kenaikan harga beras Rp100 per kilo, mengakibatkan 0,03 persen inflasi," paparnya.

Baca Juga: Kementan Gandeng Ombudsman Optimalisasi Pengawasan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Sementara analisis yang dilakukan BPS, kata Suding, jika kenaikan harga 20 persen harga beras, maka memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,65 persen. Selain itu, jika berdasarkan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, kenaikan HPP 100 persen, mengakibatkan naiknya inflasi.

"Kenapa amat saya sayangkan? Karena kita membahas yang pertama adalah menjelang hari besar keagamaan, pertama meningkatnya harga cabai, bawang. Kedua carut marutnya pupuk sampai presiden bicara ke mana-mana. Yang ketiga panen, yang katanya panen serentak sekian juta hektare tapi yang bersangkutan tidak hadir," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: