Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bawaslu Ambil Tindakan 'SMS Blast' Soal Kunjungan Anies Baswedan ke Masjid di Jawa Timur, Demokrat Tegas: Anies Belum Jadi Capres!

Bawaslu Ambil Tindakan 'SMS Blast' Soal Kunjungan Anies Baswedan ke Masjid di Jawa Timur, Demokrat Tegas: Anies Belum Jadi Capres! Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat merespons soal tindakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang ambil tindakan “SMS Blast” yang isinya memuat soal kunjungan Anies Baswedan ke Jawa Timur. Dalam hal ini, Bawaslu mempersoalkan Anies yang lakukan salat di Masjid Al Akbar Surabaya yang dianggap mereka sebagai kampanye.

Wasekjen DPP Partai Demokrat, Renanda Bachtar menjelaskan bahwa aturan curi start kampanye hanya berlaku bagi kandidat yang memang sudah resmi terdaftar di KPU menjadi calon presiden.

Baca Juga: Terbongkar! Kadar 'Dosa' Ahok Disebut Lebih Banyak daripada Anies Baswedan Soal Tragedi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Ternyata...

“Kita semua tahu aturan Pemilu dimaksudkan untuk mengatur kandidat atau calon peserta Pemilu. Apakah hari ini sudah ada Capres? Pastinya belum. Anies bukan Capres sampai ada parpol atau koalisi parpol yang mendaftarkannya sebagai Capres bulan Oktober 2023 nanti,” ungkap Renanda dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Senin (21/3/23).

Baca Juga: Lord Luhut Mau Warga Sekitar Depo Plumpang Angkat Kaki, Rizal Ramli Tegaskan Itu Bukan Masalah Utama: Bang Luhut Mau Jadi Wali Kota?

Renanda mengungkapkan apa yang dilakukan sejumlah tokoh yang merupakan kandidat untuk maju sebagai Capres atau Cawapres saat ini hanya sebatas sosialisasi, bukan kampanye.

Definisi kampanye sesuai aturan yang ada menurut Renanda sudah sangat jelas, dan Anies tidak melanggar aturan tersebut.

“Karena definisi dan batasan Kampanye adalah: Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan visi, misi, program, dan/atau citra diri Peserta Pemilu,” ujarnya.

Adapun kerumunan masyarakat yang tercipta akibat kehadiran Anies di Majid tersebut, lanjut Renanda, bukan karena ajakan dari pihak Anies untuk memilihnya di 2024.

Anies hanya merespons jamaah yang datang dan ingin berfoto dan bersalaman dengan dirinya.

“Anies saat di lingkungan Mesjid Surabaya itu tidak meminta orang-orang yang berkerumun ingin menyapa dan menyalaminya agar memilihnya sebagai Presiden di Pemilu 2024 nanti,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: