10.000 Hektare Dicanangkan Jokowi, Kementerian PUPR Pede Kembangkan Food Estate di Keerom Papua
Pada tahap pertama, dikatakan Ismail, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua melakukan beberapa kegiatan, diantaranya pembersihan lahan (land clearing) dari sisa tanaman pohon sawit.
“Yang telah dilakukan pada tahap 1 ini mulai tahun 2022-2023 adalah membuka lahan eks sawit seluas 500 ha, kemudian juga menyiapkan drainase untuk mengalirkan air dari tanah yang telah jenuh kandungan air karena sebelumnya ditanami sawit,” kata Ismail.
Baca Juga: Hadir Membangun Papua, Jokowi Membawa Budaya Hingga UMKM Bumi Cendrawasih Sukses Mendunia!
Saluran drainase yang dibangun mulai dari primer, sekunder, tersier, dan kuarter yang total panjangnya 80 km. “Sejauh ini sudah diselesaikan sepanjang 61 km dan sedang berjalan pekerjaan saluran kuarter,” kata Ismail.
Dikatakan Ismail, untuk tahap awal, pengairan masih cukup dengan mengandalkan air hujan dan kandungan air di tanah eks lahan sawit yang masih sangat banyak.
“Diperkirakan untuk dua kali tanam masih bisa, selanjutnya bisa dibangun embung berkapasitas sampai dengan 6.000 m3 dan juga sumur-sumur pompa serta sprinkler,” ujarnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Kementerian PUPR Nimbrot Rumaropen mengatakan, bahwa dalam perkembangannya, untuk penanaman jagung perdana bulan lalu, Kementerian PUPR juga diminta membantu untuk menyiapkan lahan hingga siap tanam, seperti membajak dan menggemburkan tanah.
Baca Juga: Tak Kalah Bergaya, Jokowi Terlihat Bangga Mengenakan Jaket Karya Perancang Busana Asal Papua
Salah satu petani Kampung Wambes Kabupaten Keerom, Dorteis Kapitarao mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan Pemerintah untuk membuka lahan eks sawit menjadi pertanian jagung. “Ini merupakan anugerah bagi kami untuk meningkatkan taraf hidup lewat pertanian jagung,” kata Dorteis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement