Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara China, Anggaran Militer Amerika Langsung Diminta Naik Pentagon

Gara-gara China, Anggaran Militer Amerika Langsung Diminta Naik Pentagon Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan militer AS harus siap berkonfrontasi dengan China. Ia mendorong Kongres menyetujui anggaran Departemen Pertahanan sebesar 842 miliar dolar AS yang akan memodernisasi angkatan bersenjata di Asia dan seluruh dunia.

"Ini anggaran yang digerakan strategi dan hanya didorong oleh keseriusan persaingan strategis kami dengan Republik Rakyat China," kata Austin dalam sidang dengar pendapat di subkomite pertahanan House of Representative AS, Kamis (23/3/2023).  

Baca Juga: Sederet Bukti 'Persahabatan Tanpa Batas' Xi Jinping dan Putin buat, Ekonomi Rusia-China Melejit!

Austin menekankan pentingnya meningkatkan teknologi baru seperti hipersonik. Austin mengatakan anggaran yang diusulkan menaikan 9 miliar dolar atau 40 persen dari anggaran tahun lalu untuk membangun kemampuan militer dan membela sekutu di Pasifik.

Sidang dengar ini digelar saat Presiden China Xi Jinping berkunjung ke Moskow. Kunjungan tersebut menambah kekhawatiran China akan meningkatkan dukungannya pada perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina dan semakin mengancam Barat.

"(Tindakan China) bergerak menuju konfrontasi dan berpotensi konflik dengan negara-negara tetangganya dan mungkin Amerika Serikat," kata kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Mark Milley.

"(Mencegah dan mempersiapkan perang) sangat amat mahal, tapi tidak semahal perang itu sendiri, dan anggaran ini mencegah perang dan mempersiapkan kami untuk bertempur bila diperlukan," katanya.

Anggota House dari Partai Republik Hal Rogers menekan pemimpin-pemimpin Departemen Pertahanan mengenai pertemuan Xi dengan Putin dan dampaknya pada persaingan AS dengan China. "AS saat ini dalam momen yang sangat krusial," katanya.

Austin mengatakan semakin dekatnya hubungan dua kekuatan nuklir yakni China dan Rusia dan berkunjungnya Xi ke Moskow selama perang di Ukraina "sangat mengganggu."

Ia menambahkan AS belum melihat China mengirimkan senjata ke Rusia. Tapi jika Beijing melakukannya maka "akan memperpanjang konflik dan jelas memperluas potensi konflik tidak hanya di kawasan tapi di seluruh dunia."

Milley yang akan pensiun pada tahun ini mengatakan Departemen Pertahanan harus telah memodernisasi pasukannya untuk memastikan pasukan siap untuk bertempur bila diperlukan. "Adalah kewajiban kami untuk memastikan kami tetap nomor 1 di setiap saat untuk menahan China," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: