Ketahuan, Ketergantungan Uni Eropa Makin Besar ke China, Datanya Diungkap Putin!
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menepis klaim ketergantungan ekonomi Rusia yang semakin meningkat pada China, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Russia 24 TV pada Sabtu bahwa Brussels memiliki lebih banyak hal yang perlu dikhawatirkan dalam hal ini daripada Moskow.
Ketika ditanya oleh pewawancara Pavel Zarubin tentang dugaan ketergantungan Moskow yang berlebihan pada perdagangan dengan Beijing, Putin menjawab dengan mengatakan bahwa itu adalah "kata-kata yang bukan berasal dari orang-orang yang skeptis tetapi dari orang-orang yang iri."
Menurut sang presiden, selalu ada kekuatan yang berusaha untuk membuat ganjalan antara China dan Uni Soviet, dan kemudian antara China dan Rusia.
Pemimpin Rusia itu juga memperingatkan bahwa Uni Eropa seharusnya tidak khawatir tentang kebijakan perdagangan Rusia, tetapi tentang hubungannya sendiri dengan Beijing.
"Ketergantungan ekonomi Eropa pada China ... tumbuh jauh lebih cepat daripada Rusia," katanya, seraya menambahkan bahwa "volume perdagangan antara China dan 'Eropa yang bersatu' meningkat dengan sangat cepat."
"Mereka (Uni Eropa) lebih baik menjaga diri mereka sendiri," tambah presiden.
Menurut badan statistik Uni Eropa, Eurostat, volume perdagangan antara blok ini dan China telah terus tumbuh setidaknya sejak 2015, dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi selama dua tahun terakhir.
Antara tahun 2012 dan 2022, impor Uni Eropa dari China meningkat hampir tiga kali lipat, dengan bahan kimia, mesin, dan apa yang diklasifikasikan sebagai "barang manufaktur lainnya" yang merupakan bagian terbesar dari ekspor Beijing ke blok tersebut. Ekspor Uni Eropa sendiri ke China hampir dua kali lipat selama periode yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement