Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Partai Terbuka, Pengamat Sebut Wajar Apabila Golkar Jadi Rebutan dalam Penjajakan Koalisi

Jadi Partai Terbuka, Pengamat Sebut Wajar Apabila Golkar Jadi Rebutan dalam Penjajakan Koalisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan), Sekjen Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate (kanan), Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Pertemuan tersebut salah satunya membahas soal sistem pemilu dan kedua partai pendukung pemerintah itu menegaskan mendorong Pemilu 2024 tetap menggunakan sistem proposional terbuka seperti amanat Undang-Undang Pemilu. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an menilai wajar apabila Airlangga Hartarto dan partai Golkar tengah diperebutkan untuk menjadi mitra koalisi. Paling tidak Golkar kini jadi rebutan Koalisi Perubahan yang dipimpin partai Nasdem dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dipimpin partai Gerindra. Ali mengatakan Golkar layak diperebutkan karena merupakan simbol persatuan.

“Golkar diperebutkan, ya boleh jadi memang Golkar sedang diperebutkan. Kenapa? Pertama Golkar ini memang partai tengah, secara ideologi partai Golkar sangat terbuka. Ideologi Golkar ya kekaryaan, kekaryaan sebagai ideologi Golkar bisa masuk ke semua koalisi. Koalisi Perubahan masuk, Koalisi Gerindra-PKB juga masuk,” kata Ali saat dihubungi, Rabu (29/3).

Selain itu, menurut Ali, Golkar diperebutkan karena merupakan partai terbesar kedua di parlemen. Kekuatan mesin politik Golkar ini diyakini dapat membawa keuntungan bagi siapapun partner koalisinya nanti.

Baca Juga: Soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Rocky Gerung: PDIP Berhasil Permalukan Presiden Jokowi dan Erick Thohir!

“Secara hitung-hitungan kursi, Golkar ini kalau dilihat dari kursi DPR yang dihitung dari itu Golkar bukan nomor 3 tapi nomor 2, kalau dilihat dari suara nasional memang nomor 3. Jadi, dari 2 hal itu, golkar memang layak diperebutkan gitu,” katanya.

Meskipun saat ini partai Golkar sudah memiliki koalisi bersama PAN dan PPP, namun belakangan koalisi yang dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu ini dinilai merenggang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: