Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Dilihat-lihat, Ternyata Indonesia Lebih Palestina dari Palestina Gara-gara...

Setelah Dilihat-lihat, Ternyata Indonesia Lebih Palestina dari Palestina Gara-gara... Kredit Foto: AFP/Abbas Momani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Profesor Hukum Internasional Universitas Indonesia mengatakan Indonesia menjadi lebih Palestina daripada Palestina. Hal ini terkait dengan penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 2023.

"Ini mengingat Dubes (Duta Besar) Palestina untuk Indonesia yang mewakili rakyat dan pemerintah Palestina di Indonesia telah mengatakan tidak berkeberatan bila Timnas Israel bertanding di Indonesia," kata Prof. Hikmahanto Juwana dalam kanal YouTube, dikutip Warta Ekonomi.

Baca Juga: Profesor Hukum Internasional Kaget Penolakan Timnas Israel di Indonesia: Apakah Seolah-olah Mereka Haram?

Sebagian masyarakat Indonesia yang menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia mengakibatkan pembatalan drawing atau undian Piala Dunia U-20. Padahal yang seharusnya dilarang adalah tindakan dan kebijakan pemerintah Zionis Israel yang menindas rakyat Palestina.

"Padahal yang ditentang oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia seharusnya adalah kebijakan pemerintah zionis Israel yang mengambil paksa dan menduduki tanah rakyat Palestina dan mempertahankannya dengan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia," kata Rektor Universitas Jenderal A. Yani.

Terlebih lagi penolakan semakin tidak berdasar mengingat tahun lalu (Maret 2022) telah diselenggarakan Sidang Majelis Uni Inter Parlemen (Inter-Parliamentary Union) ke 144 di Nusa Dua Bali yang salah satu delegasi yang hadir adalah Parlemen Israel Knesset.

Lalu, Hikmahanto mempertanyakan, apa yang membedakan antara Timnas Israel saat sekarang dengan Parlemen Israel saat itu?

Bukankan Indonesia sebagai tuan rumah tidak memiliki kendali atas siapa yang diundang oleh penyelenggara (organizer) event internasional, seperti FIFA ataupun IPU? Maka, menurut dia, sepanjang Indonesia telah menyatakan diri bersedia menjadi tuan rumah maka Indonesia harus mengambil risiko untuk tidak menolak siapapun anggota dari penyelenggara event internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: