Wapres: Indonesia Mampu Jadi Pemain Utama Layanan Halal, Ekonomi, dan Keuangan Syariah
Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, menyatakan bahwa Indonesia harus mampu menjadi pemain utama sebagai produsen dan layanan halal terkemuka di dunia. Bahkan, ditargetkan dapat menembus pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Dari data yang dimiliki kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional baru di angka 25,44%. Sementara, di sektor perbangkan, pangsa perbankan syariah sekitar 7%.
Baca Juga: Kolaborasi Bersama 9 Bank, bank bjb syariah Jadi Lead Sindikasi Pembiayaan PT OKI Pulp & Paper
"Di satu sisi, besarnya potensi ekonomi ditambah populasi muslim terbesar di dunia yang kita miliki, tentu selayaknya menjadi pemacu agar kita tidak sekadar menjadi pasar bagi produk halal. Di sisi lain, tak dimungkiri, di hadapan kita masih terbentang jalan panjang untuk membangun ekonomi dan keuangan syariah," jelas Wapres, dikutip dari Jakarta.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sambutan kuliah umum dan peluncuran buku, K.H. Ma'ruf Amin: Bapak Ekonomi Syariah Indonesia di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (30/3/2023).
Menurut Wapres, dalam percepatan laju ekonomi dan keuangan syariah nasional, dibutuhkan political will yang kuat dari pemerintah, baik pusat maupun pemerintah daerah (pemda). Selain itu, komitmen lainya juga diperlukan dari pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, perbankan, media, masyarakat, dunia pendidikan, dan perguruan tinggi.
"Di sisi kelembagaan, pemerintah terus memperkuat pembangunan ekonomi dan keuangan syariah dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)," ujar Wapres.
Saat ini, lanjut Wapres, populasi muslim di dunia mencapai 1,9 miliar orang yang membelanjakan sekitar US$2 triliun produk lokal halal pada tahun 2021. Jumlah ini terus bertumbuh mencapai US$2,4 triliun sampai tahun 2024.
"Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia terus menunjukkan peningkatan di tataran global. State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-4 dalam ekonomi syariah," kata Wapres.
Wapres menegaskan, Indonesia juga menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia dengan pengeluaran mencapai US$184 miliar pada tahun 2020 atau 11,34% dari pengeluaran global. "Seiring pertumbuhan ekonomi, pengeluaran ini diperkirakan akan mencapai 281,6 miliar dolar AS pada 2025," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement