Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Pildun U-20 Dianggap Nggak Jelas, Fadli Zon Tegas: FIFA Punya Standar Ganda!

Alasan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Pildun U-20 Dianggap Nggak Jelas, Fadli Zon Tegas: FIFA Punya Standar Ganda! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon angkat suara soal dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Meski tak menyebut, diduga kuat pembatalan ini akibat penolakan keras sejumlah pihak terhadap berpartisipasinya timnas Israel.

Fadli Zon blak-blakan menilai alasan FIFA yang berdalil “Situasi Terkini” untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah tidak jelas dan terkesan menutupi apa yang dimaksudnya. Namun, salah satu situasi terkini, menurutnya, bisa saja soal ramainya penolakan berbagai kalangan atas rencana kedatangan Timnas Israel U20 ke Indonesia.

Baca Juga: Masih Bisa Piala Dunia U-20 Terselenggara di Indonesia? Aktivis Kasih Solusi: Tetap Laksanakan, Tapi Israel Mainnya di Kutub Utara!

"Membela kepentingan Israel, sembari mengabaikan aspirasi negara-negara lain yang punya garis politik tegas terhadap Israel, membuat FIFA punya standar ganda dalam politik sepakbola," ujar Fadli dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Fadli menilai FIFA mestinya bisa mengakomodasi kepentingan semua negara, termasuk memahami bahwa bagi sejumlah negara, terutama sebagian negara muslim, Israel bukan hanya sekedar isu olahraga, melainkan merupakan isu politik dan kemanusiaan yang serius.

Baca Juga: BLACKPINK Konser Nggak Dipermasalahkan, Larangan Bukber Selama Ramadan yang Dikeluarkan Jokowi Dinilai Aneh dan Tak Relevan

Sehingga, ia menilai tak seharusnya FIFA menempatkan atau memaksakan aturannya pada posisi lebih tinggi daripada aturan hukum, bahkan konstitusi sebuah negara. Ia pun kembali menegaskan FIFA menerapkan standar ganda dalam masalah ini.

"Ketika FIFA dan UEFA menjatuhkan sanksi pelarangan terhadap tim nasional serta klub Rusia untuk berpartisipasi dalam semua kompetisi di bawah FIFA dan UEFA, serta melarang klub dan timnas Belarusia untuk melakukan pertandingan di kandang sendiri sebagai sanksi atas dukungan mereka terhadap Rusia dalam perang Ukraina, apakah itu bukan pelarangan yang bersifat politik?" ujarnya.

Suka atau tidak suka, lanjut Fadli, sepakbola sebenarnya tak pernah bisa dipisahkan dari soal politik. Olahraga ini, yang bisa menghimpun jutaan massa dan miliaran penonton, memang bisa jadi panggung politik strategis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: